KOMSOS GMMK. Sebanyak 150 umat dari paroki Maria Marganingsih Kalasan dilantik menjadi prodiakon baru dalam perayaan ekaristi yang dipimpin oleh Rm Antonius Dadang Hermawan , Pr dan didampingi oleh Rm. Fransiscus Xaverius Murdi Susanto, Pr. pada hari Minggu, 26 Desember 2021. Para prodiakon yang baru ini akan mengemban tugas pada periode tahun 2022-2024. Pada saat pelantikan sebagian besar prodiakon sudah mengenakan alba sehingga pakaian serba putih mendominasi suasana di dalam gereja layaknya suasana surgawi. Dalam homilinya, romo Dadang memberikan peneguhan kepada para prodiakon untuk melaksanakan tugas pelayanan dengan semangat belas kasih dan suka cita. Meskipun untuk menjadi prodiakon seringkali melalui proses yang penuh lika-liku, namun apapun cara dan prosesnya, menjadi prodiakon layak dihayati sebagai purutusan dan pelayanan kepada umat.
“Anda semua dipercaya oleh umat untuk memberikan pelayanan. Dan tugas Anda yang utama adalah membagikan sakramen ekaristi kepada umat,” ujar Rm Dadang.
Peristiwa pandemi menyadarkan kita semua bahwa makin banyak umat yang merindukan untuk menerima komuni suci. Umat Kalasan yang kurang lebih berjumlah 9 ribuan membutuhkan layanan dari para prodiakon karena tidak mungkin dilayani oleh ketiga romo yang bertugas di GMMK. Itulah pentingnya pelayanan dari para prodiakon ketika mereka bisa langsung bersentuhan dengan umat yang sungguh merindukan kehadiran Kristus.
“Maka syukurilah ketika Anda menjadi prodiakon karena Anda semua membawa Kristus sendiri kepada jiwa-jiwa yang merindukan keselamatan,” kata Rm Dadang.
Selanjutnya Rm Dadang menjelaskan bahwa berkat yang diterima oleh para prodiakon akan memampukan mereka semua untuk menjalankan tugas sebagai prodiakon.
“Belas kasih akan menjadi semangat pelayanan Anda semua sebagai prodiakon. Maka mohonlah dalam doa Anda agar Anda mempunyai jiwa yang penuh belas kasih dalam melayani jiwa-jiwa yang merindukan Kristus,” jelas Rm Dadang.
Romo Dadang juga memberi semangat agar para prodiakon tidak perlu khawatir ketiga harus bertugas memimpin ibadat karena semua bisa dipelajari. Banyak yang merasa bahwa memimpin ibadat dan memberi homili itu tidak mudah, tetapi para prodiakon harus menyadari bahwa umat sudah mempercayakan dan merindukan layanan dari prodiakon dan banyak referensi yang bisa digunakan untuk semakin memperkaya pengetahuan dan keutamaan hidup yang bisa dibagikan ke umat. Para prodiakon juga bisa saling belajar agar para prodiakon semakin lancar dalam menjalankan tugas-tugas pelayanan sebagai prodiakon.
Hal yang menarik terjadi saat Rm Dadang dan Rm Murdi menyerahkan SK dari Bapa Uskup KAS secara simbolis. Prodiakon termuda diminta untuk maju ke depan dan menerima SK. Usia prodiakon termuda baru mencapai usia 20 tahun dan tercatat sebagai alumni SMA Kolese De Britto dan kini menjadi mahasiswa di UGM. Prodiakon termuda bernama Immanuel Anggara Wirayuda ini berasal dari lingkungan St.Elisabeth Kradenan, Wil. St. Ignatius Loyola, Stasi Maguwo. Kesediaan kaum muda menjadi prodiakon seperti ingin membuktikan bahwa kaum muda pun bisa terpanggil untuk menjadi pelayan umat.
Dalam kesempatan berbeda, Petrus Sentot Widiyanto terpilih menjadi koordinator prodiakon paroki Maria Marganingsih Kalasan menggantikan Robertus Gunarso yang bertugas pada periode sebelumnya.
Kepada para prodiakon yang baru, semua umat Paroki Maria Marganingsih Kalasan mengaturkan proficiat dan selamat menjalankan tugas pelayanan dengan semangat belas kasih dan suka cita.