KOMSOS-GMMK. Minggu, 27 februari 2022, tim pelayanan katekis dan pemandu Lingkungan lingkup bidang pewartaan Paroki Maria Marganingsih Kalasan bersama tim PSE kemasyarakatan mengadakan sosialisasi APP 2022. Dalam acara ini juga diadakan pembagian Kotak APP serta buku panduan pertemuan APP untuk umat lingkungan kepada perwakilan yang hadir. Para peserta yang hadir adalah para ketua Wilayah dan koordinator prodiakon Wilayah se-paroki Maria Marganingsih Kalasan. APP tahun 2022 mengusung tema “Tinggal Dalam Kristus, Berbelarasa dan Berpengharapan”. Tema ini sejalan dengan Gerak pastoral KAS yang tertuang dalam ARDAS KAS serta mempertimbangkan dampak Pandemi covid-19 yang belum selesai.
Acara dimulai pada pukul 10.00 WIB bertempat di ruang rapat pastoran, dengan dihadiri 27 orang. Sosialisasi dibuka dengan doa dan kata sambutan dari Elizabeth Mariani, Spd. Sesion pertama Pembekalan App disampaikan oleh Theresia Yuli Astutie. Pada sesion ini Theresia Yuli Astutie mengajak peserta yang hadir untuk belajar bersama-sama yakni belajar memahami makna dari tema APP itu sendiri. Dia juga mengajak untuk bersyukur kepada Tuhan karena masih diberi kesempatan bisa merayakan masa prapaskah.
“Untuk itu kita harus bisa mengolah diri, juga mempersiapkan diri serta memahami diri dengan berbelarasa, tidak lupa juga selalu berpengharapan kepada Tuhan,” ujar perempuan yang lebih akrab dipanggil Bu Yuli ini.
Sesi kedua dibawakan oleh Parjiman. Parjiman membahas mengenai pengelolaan dana APP. Dijelaskan bahwa dana APP yang terkumpul akan dipergunakan untuk kegiatan-kegiatan yang mengarah kepada perwujudan kasih melalui solidaritas kelompok kecil, lemah, tersingkir dan difabel. Ada lebih dari 10 contoh penggunaan dana APP antara lain bantuan untuk kesejahteraan pangan (sembako). Dengan mengisi blanko yang telah disediakan oleh paroki, bantuan bisa dimintakan oleh umat yang membutuhkan langsung. Ada juga bantuan untuk papan (rumah). Dana APP juga bisa digunakan untuk bantuan pengobatan. Untuk pengajuan pengobatan bisa melalui jalur paroki, bisa juga melalui jalur Rumah Sakit. Jadi pihak rumah sakit bisa mengajukan bantuan dana ke vikep ini untuk membantu pasien yang tidak mampu membayar rumah sakit dengan mengisi blanko yang kemudian disetujui oleh pastor paroki.
Sosialisasi APP berjalan cukup baik dan “hidup”. Banyak pertanyaan yang diajukan dari para peserta yang hadir mulai dari kriteria yang layak dibantu, proses pengajuan, serta pengalaman-pengalaman panitia APP selama memberikan bantuan kepada umat yang membutuhkan. Dengan lugas dan jelas juga para pemateri bisa memberikan jawaban yang memuaskan peserta. Terlihat para peserta yang hadir ini mengikuti dengan seksama sosialisasi App pada hari itu.
Bersamaan dengan sosialisasi APP di ruang rapat pastoran, dilaksanakan pula sosialisasi APP khusus untuk para pendamping PIA/PIR seluruh Paroki di panti paroki. Dalam sosialisasi untuk para pendamping PIA/PIR wilayah, ada tiga pesan utama yang wajib disampainkan selama masa APP. Pertama tema “yuks bertobat”, yaitu menggali dosa dan hal-hal baik yang mau dikerjakan sebagai bentuk pertobatan, lalu ada ajakan berbela rasa dan bangkit, yaitu anak-anak diajak berefleksi tentang berpantang dan berbagi dengan orang lain. Selanjutnya anak-anak diajak menggali berkat yang diterima selama masa APP untuk dibagikan kepada orang lain. Juga ada sesi sharing pengalaman pengimplementasian kegiatan APP di lingkungan selama masa pandemi, dan juga sosialisasi rencana kegiatan PIA/PIR paroki di tahun 2022.
Umat Katolik akan memasuki masa prapaskah dimulai dengan Rabu Abu pada tanggal 2 maret 2022, setelah itu selama 40 hari umat di lingkungan diajak untuk memahami lebih dalam tema APP tahun ini melalui 5 pertemuan di lingkungan masing-masing melalui luring ataupun daring dengan panduan dari buku panduan APP yang sudah didistribusikan kepada perwakilan wilayah masing-masing. Dengan berpegang pada Rikas 2016 – 2035 yaitu “Terwujudnya peradaban kasih dalam masyarakat Indonesia yang sejahtera, bermartabat, dan beriman”, pendalaman APP pada masa prapaskah tahun ini diharapkan membawa perubahan ke arah yang lebih baik bagi setiap pribadi dan juga bagi masyarakat pada umumnya. Gerakan APP bisa dijadikan salah satu perwujudan tobat untuk pribadi kita dan juga bisa bermanfaat bagi saudara-saudara yang menderita dan berkekurangan serta menjalani makna Tinggal Di dalam Kristus yang berarti hidup kita dapat berbuah kebaikan bagi sesama.
Dengan berbelarasa dan berpengharapan kita juga diharapkan mempunyai semangat bela rasa dan kebersamaan, dapat membantu sesama menumbuhkan harapan baru di tengah kehidupan yang saat ini sedang tidak baik bagi sebagian orang. Semoga dengan permenungan APP tahun ini, kita semua dapat terbantu dalam membina pertobatan diri, dan membuat kita semakin erat bersatu dengan Kristus, semakin penuh pengharapan dalam hidup dan karya pelayanan.
Catatan: Liputan oleh Donald Maradona, foto oleh Gus Nanang, Donald Maradona, Prima