Setelah penantian tiga tahun lamanya, kini umat wilayah Santo Yusuf Kalasan Barat dapat mengalami sukacita, berkat pembangunan kapel Wilayah tercintanya yang telah hampir rampung dikerjakan. Seperti ungkapan “hasil tak menghianati usaha”, proses pembangunan kapel bisa dikatakan bukanlah proses yang mudah. Berawal dari tanah hibah yang diberikan oleh keluarga Pak Darsono pada tahun 2017, timbul buah pikiran di antara pengurus wilayah untuk mendirikan suatu tempat ibadah. Namun, tanah hibah saja dirasa masih sangat sempit dan kecil. Karena bentuk lokasi tanah yang cenderung memanjang, pengurus wilayah dan panitia pembangunan kemudian mengusulkan untuk membeli tanah yang terletak di samping tanah hibah tersebut. Dengan kesepakatan serta usaha dana dari seluruh umat di Wilayah Santo Yusuf, tanah tersebut akhirnya dapat dibeli dan digunakan sebagaimana mestinya.
Pembangunan Kapel pun dilakukan dengan ditandai peletakkan batu pertama yang diadakan bulan Oktober 2019. Sayangnya, proses pembangunan ini sempat terhambat karena adanya wabah Covid-19 pada tahun 2020. Walaupun begitu, melalui proses yang tidak mudah, berkat Tuhan dan kerja keras yang panjang, kapel wilayah Santo Yusuf akhirnya dapat digunakan untuk berbagai kegiatan yang ditandai dengan pemberkatan kapel oleh Romo Antonius Dadang Hermawan, Pr. pada tanggal 27 Oktober 2022. Acara ini sekaligus untuk merayakan Hari Ulang Tahun Wilayah Santo Yusuf ke-7.
Saat itu, pada hari Kamis pada pukul setengah enam sore, kapel yang hampir rampung itu telah dipadati oleh berbagai kalangan umat wilayah santo Yusuf. Tidak hanya umat wilayah, beberapa kalangan dari dewan paroki, kedinasan dan DPRD turut menghadiri acara pemberkatan Kapel dan HUT wilayah.Tepat pada pukul enam sore, rangkaian perayaan dimulai dengan misa yang dipimpin oleh Romo Antonius Dadang Hermawan, Pr. Pembukaan diawali dengan Kidung wilayah Santo Yusuf yang terdengar merdu dinyanyikan oleh kelompok koor Bonaventura. Pemberkatan kapel dimulai terlebih dahulu yang dilakukan dengan urut dari pintu, gedung, salib hingga alat-alat liturgi. Ekaristi ini berjalan dengan khidmat.
Dalam homilinya, Romo Dadang mengungkapkan “Saya mengajak umat untuk bersyukur. Bersyukur atas dinamika paguyuban yang berada disini. Bersyukur karena Tuhan memberikan anugerah istimewa berupa gedung ini.” Lebih lanjut lagi, Romo mengucapkan selamat dan meneguhkan kepada umat untuk selalu yakin bahwa tangan Tuhan tidak akan berhenti hanya sampai di sini. Rasa kebanggaan terdengar dari ketua wilayah santo Yusuf Kalasan Barat yang diungkapkan dalam sambutannya. “Saya menggunakan peribahasa “kecil-kecil cabe rawit”. Ini saya membandingkan dengan wilayah santo Yusuf yang baru berusia 7 tahun, namun sudah memiliki tempat untuk pertemuan, tempat untuk beribadah yang sedemikian rupa,” pungkas Pak Nardi.
St Sunaryo, sebagai salah satu panitia pembangunan, dalam sambutannya mengungkapkan rasa syukur dan bangga kepada seluruh umat dan panitia pembangunan kapel Wilayah St.Yusuf. “Kita layak berbahagia, bersyukur dan berbangga. Selama ini, hubungan antara pengurus wilayah Santo Yusuf Kalasan Barat dan panitia pembangunan sangat harmonis sehingga segala sesuatunya dapat terlaporkan kepada keuskupan dengan complete sudah. Bapak/ibu saudara saudari, sungguh kita juga patut berbangga dan bersyukur karena segala kemudahan untuk kepengurusan administrasi kapel ini sangat terbantu oleh dinas maupun dari DPRD,” pungkas Pak Naryo. Lebih lanjut lagi, beliau juga meneguhkan ke umat untuk patut optimis bahwa gedung ini akan hidup, berkembang dan bermanfaat.
“Gedung ini sudah dapat digunakan untuk kegiatan-kegiatan gereja, wilayah maupun lingkungan,” lanjut lelaki yang lebih akrab dipanggil Pak Naryo ini. Setelah misa dan sambutan-sambutan, acara dilanjutkan dengan pemaparan laporan pembangunan oleh sekretaris pembangunan Kapel, Ignatius Edi Santosa. “Kapel ini memang sudah bisa digunakan tetapi pembangunan belum selesai, maka dari itu kami panitia akan menindaklanjuti kegiatan-kegiatan dalam rangka menyelesaikan pembangunan ini,” pungkas Edi Santosa. Lebih lanjut lagi, beliau mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang memberikan partisipasinya hingga pembangunan kapel dapat terlaksana dengan baik
Acara kemudian dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng oleh Romo Dadang dan diserahkan kepada ketua wilayah sebagai simbol penyerahan kapel. Terakhir, acara ditutup dengan penampilan ansambel biola dan tari-tarian daerah dari Jawa dan Bali oleh anak-anak wilayah santo Yusuf.
catatan: Liputan dan foto oleh Angela Tasya Riski Saputri