KOMSOS-GMK. Ada suasana teduh di Gereja Tyas Dalem Gusti Yesus Macanan pada hari Kamis (18/4/2019). Karena hari Kamis ini umat merayakan Kamis Putih. Umat Gereja Tyas Dalem Gusti Yesus Macanan menghayati perayaan Kamis Putih dengan memakai pakaian yang didominasi warna putih. Warna putih melambangkan bersih dan suci. Perayaan Kamis Putih ini untuk mengenang Yesus ketika mengadakan perjamuan terakhir bersama para muridNya sebelum wafat disalib hingga bangkit pada Paskah.
Romo Yohanes Adrianto Dwi Mulyono, SJ dalam kotbahnya mengatakan bahwa dalam perayaan Kamis Putih hubungan-hubungan semakin dipererat. Suasana yang demikian ini menghilangkan perselisihan dan pengasingan diri. Bukankah kasih itu suci ? Bukankah kasih itu tidak memegahkan diri ? Bukankah kasih itu tidak merendahkan yang lain ? Bukankah kasih itu tidak pura-pura ? Mungkin ada di antara kita yang datang dengan hati yang tidak gembira atau sedang bersedih, ataupun juga dalam kegalauan dan keragu-raguan. Maka tugas kita untuk membagikan kebahagiaan dan harapan pada mereka. Menciptakan momentum untuk saling menguatkan. Karena Yesus sudah memberi teladan dengan membagikan hidupNya pada kita. Maka kita diharap meniru teladan Yesus dengan cara memberikan diri pada sesama. Yesus berperan sebagai Imam Agung yang memberikan Tubuh dan DarahNya agar kita memiliki hidup yang sejati. Juga sebagai tanda persatuan dan persaudaraan di dalam kasih yang abadi. Sehingga dengan demikian kita tetap bersatu bersama Dia.
Tindakan kasih Yesus terhadap para muridNya ditandai dengan membasuh kaki mereka. Pembasuhan kaki mempunyai makna pembersihan dan penyucian diri sebelum melaksanakan perjamuan akhir. Yesus bersabda, “Tidak semua kamu bersih.” Dia tahu tidak semua muridNya memiliki hati yang suci dan bersih. Pembasuhan kaki adalah teladan cinta kasih yang sejati. Sebagai Pemimpin, Yesus mengajarkan bahwa seorang yang berada pada posisi di atas bukanlah pihak yang harus dilayani, melainkan pihak yang harus melayani.
Dalam Kamis Putih ini juga dilaksanan perarakan Sakramen Maha Kudus. Dengan diiringi lentera dan kepulan asap dupa, Sakramen Maha Kudus diarak melintasi gereja menuju tempat penyimpanan yang sudah disiapkan di bagian lain gereja.
Kamis Putih memiliki makna dan nilai-nilai yang bisa diteladani, seperti belajar melayani, belajar bersikap rendah hati, dan belajar mengasihi musuh. Selain itu Kamis Putih juga meneladani Yesus yang dengan kasihNya yang tak terbatas itu rela menjadi seperti seorang pelayan dengan cara membasuh kaki para muridNya. Hal ini adalah sesuatu yang luar biasa, mengingat membasuh kaki adalah hal yang hina, hal yang biasa dilakukan hamba atau budak. Namun Yesus memberi contoh konkret bagaimana melayani dan merendahkan hati. Kita diberi teladan untuk melayani. Melayani itu berat. Tapi ini adalah perintah yang Yesus berikan pada kita. Kamis Putih memperbaharui kasih dalam melayani dengan segala kerendahan hati dan meneguhkan communio dalam keluarga, komunitas dan masyarakat umum.
Semoga kita diberi kerendahan hati agar kita mampu membawa iman yang hidup. Yesus sudah memberikan teladan yang sempurna untuk kita.