KOMSOS-GMK. Dalam rangka mendukung Hari Pangan Sedunia (HPS), Gereja Tyas Dalem Gusti Yesus Macanan pada hari Minggu (20/10/2019) berpartisipasi melaksanakan peringatan HPS. Perayaan ini sebagai ungkapan syukur akan kasih Allah yang telah memberi kehidupan berupa aneka bahan pangan untuk kelangsungan umat manusia.
Romo Lambertus Issri Purnomo Murtyanto, Pr dalam homilinya mengatakan bahwa di Indonesia banyak sekali makanan pokok yang khas lokal. Namun sayangnya dalam beberapa dekade tidak begitu diperhatikan. Kebanyakan yang diprioritaskan adalah beras. Dan beraspun kebanyakan bukan beras lokal. Ini karena yang menjadi kendala utama adalah sulitnya mencari bibit-bibit padi lokal. Iklimpun turut mempengaruhi. Karena tidak semua hasil pangan bisa ditanam di Indonesia. Misalnya tanaman gandum, tanaman ini tidak cocok ditanam di Indonesia karena iklim Indonesia tropis. Maka anjuran pemerintah yang sebenarnya adalah gerakan gereja yang sekian lama selalu mengajak kita untuk semakin mencintai segala macam pangan, buah dan sayur lokal. Dengan variasi keanekaragaman pangan maka akan sangat bermanfaat untuk kesehatan. Tentu, ini juga sebagai seremoni, selebrasi dan edukasi – sebagai gerakan motivatif. Harapan kita gerakan ini terus berlanjut.
Akhirnya kita semua menyadari bahwa semua ini adalah karunia Tuhan. Bagaimana kita bersikap bijaksana menikmati pangan yang diberikan pada kita sekaligus memperhatikan keanekaragaman pangan ini yang akan membuat kita sehat dan juga kita bisa ikut ambil bagian melestarikan lingkungan. Jika masyarakat semakin banyak mengonsumsi pangan lokal maka petanipun akan meninggalkan bibit-bibit impor. Mereka pasti akan menanam pangan lokal yang cocok dengan alam lingkungannya masing-masing dan otomatis pula lingkungan hidup akan terjaga.
Romo Issri menandai peringatan Hari Pangan Sedunia di Gereja Tyas Dalem Gusti Yesus dengan seremonial memecahkan kendi.
Setelah itu, rangkaian kegiatan bazar aneka pangan lokalpun ditampilkan dari berbagai lingkungan.
Diadakan pula lomba kreasi cemilan dalam rangka HPS 2019. Lomba ini diikuti 4 wilayah, dan yang menjadi juara 1 adalah Wilayah 1 Macanan, juara 2 adalah Wilayah 3 Macanan, juara 3 adalah Wilayah Prambanan, dan juara 4 adalah Wilayah Payak.
Tak ketinggalan kesenian tradisional “Gejog Lesung Nglaras Ati” dari Muntilan ikut ditampilkan untuk memeriahkan Hari Pangan Sedunia ini.
Usai acara, dilanjutkan dengan sarasehan Hari Pangan Sedunia tentang gizi, air dan pupuk organik. Sarasehan ini dihadiri lebih dari 30 peserta.
Acara yang dibuka dengan doa oleh Romo Issri dan setelah itu dipandu oleh Chatarina Andri Surani.
Ketiga hal ini dibawakan oleh pemateri yang menguasai di bidangnya yaitu Melia Mega Kurnia Carita Sari dan Dessy Natalia Cendanawangi membawakan tema tentang gizi, Frederico M. Dwisetyanto membawakan tema tentang air sebagai sumber kehidupan dan cara mengukur kualitas air, dan Dominicus Yudiarta membawakan tema tentang pupuk organik.
Akhirnya, selesai sudah rangkaian perayaan Hari Pangan Sedunia 2019 di Gereja Tyas Dalem Gusti Yesus Macanan. Semoga dengan perayaan ini membuat kita semakin mencintai keanekaragaman pangan yang sudah Tuhan sediakan bagi kita.