KOMSOS-GMMK. Pada hari Rabu pagi, 22 Maret 2023, bertepatan dengan hari Nyepi, umat di beberapa wilayah di sekitar gereja Paroki Marganingsih Kalasan bersemangat melakukan kerja bakti dalam rangka persiapan perayaan pekan Suci Paskah. Lokasi kerjabakti dibagi berdasarkan wilayah sehingga bisa menyasar ke semua titik penting baik di dalam gereja maupun di luar gereja, bahkan di area parkir mobil.
Kegiatan kerja bakti kali ini terasa istimewa karena jumlah umat yang terlibat begitu banyak. Suasana juga terasa menyenangkan karena canda tawa terdengar saat umat melakukan bersih bersih area gereja. Beberapa cabang tanaman dipangkas. Rumput rumput liar dibersihkan. Debu-debu yang menempel di kursi, patung dan benda-benda lainnya di dalam gereja dilap sampai bersih. Bahkan kotoran-kotoran di langit-langit gereja juga dibersihkan menggunakan tangga dan sapu berukuran Panjang. Tak lupa, rumput rumput yang sudah memanjang dan tak beraturan di area lapangan parkir juga dipangkas menggunakan mesin pemangkas rumput.
Tak mengherankan pada pukul 10 area di dalam gereja dan di sekitar gereja terlihat sangat bersih dan seperti sudah siap untuk menerima umat yang kelak akan mengikuti perayaan pekan suci Paskah.
Ketika diwawancari KOMSOS, wakil dewan pastoral paroki Maria Marganingsih Kalasan, JB Sukartono tak bisa menyembunyikan rasa senangnya karena umat yang terlibat di dalam kegiatan kerja bakti ini sangat banyak, jauh lebih banyak dari tahun-tahun sebelumnya.
“Ini kerja bakti yang luar biasa hari ini. Saya senang sekali. Banyak sekali umat yang terlibat. Ini menunjukan bahwa umat ingin mempersiapkan Paskah dengan baik, baik dari segi fisik maupun rohani,” ucapnya sambil tersenyum.
JB Sukartono yang dikenal “prigel” dalam pelayanan gereja ini menyebutkan bahwa semangat dari umat untuk terlibat dalam kerja bakti ini juga sesuai dengan tema APP tahun ini yakni “Tinggal Dalam Kristus, Hadirkan Damai bagi Sesama dan Alam Ciptaan.” Nampaknya umat sudah menghayati dan menghidupi tema APP ini, salah satunya dengan terlibat dalam kegiatan kerja bakti ini.
Begitulah kegiatan kerja bakti pada Rabu pagi yang diselimuti mendung. Kerja bakti bisa juga dimaknai sebagai ajang perjumpaan antarumat untuk saling menyapa. Dalam suasana non-formal seperti itu kadangkala muncul ide-ide cerdas untuk pengembangan gereja.
Kerja bakti secara fisik memang membersihkan area gereja, namun juga sebenarnya sebagai simbol bahwa manusia juga perlu membersihkan kotoran dan debu yang menempel lekat di dalam hatinya agar hati manusia semakin dimurnikan dan disucikan. Harapannya, manusia akan menjadi kian sempurna sebagaimana Allah yang sempurna.
Terima kasih kepada umat yang terlibat.
