Malam ini adalah malam tirakatan, vigili Paskah. Malam tirakan adalah berjaga-jaga untuk menantikan Tuhan bangkit sekaligus merayakan Tuhan yang bangkit; peralihan Yesus yang wafat dan bangkit. Besok pagi kita merayakan hari raya Paskah, Kristus yang telah bangkit (Rm Dadang )
KOMSOS-GMK. Perayaaan malam paskah II di Gereja Marganingsih Kalasan dimulai pukul 20:30, sesudah perayaaan Malam Paskah 1 yang baru berakhir pada pukul 20:10. Perayaan ekaristi dipimpin oleh Rm Antonius Dadang Hermawan, Pr dan didampingi Diakon Yoseph Didik Mardiyanto,Pr. Seperti tahun-tahun sebelumnya, perayaan malam paskah dibagi menjadi empat bagian yakni upacara cahaya, liturgi sabda, pembaruan janji babtis dan perayaan ekaristi. Yang bertugas sebagai lektor adalah Doan dan Indah, sedangkan petugas kor berasal dari paduan suara dari Wilayah St Agatha Kalasan Timur.
Dalam kotbahnya Rm Dadang menjelaskan bahwa tradisi tirakatan sudah berlangsung lama yakni sejak zaman bangsa Israel. Allah telah menyelamatkan leluhur bangsa Israel dari perbudakan Mesir selama 430 tahun. Bangsa Israel secara turun-temurun bersyukur karena Allah membebaskan leluhurnya dari perbudakan Mesir. Mereka terbebas dengan perjuangan berat. Pada saat siang hari, mereka dituntun ke luar dari Mesir dengan mengandalkan awan dan bila malam hari mereka mengandalkan satu tiang api. Inilah tuntunan dari Allah.
Malam paskah adalah malam tirakatan. Apakah isi tirakatannya sama? Tiang api pada zaman Israel yang menuntun dalam kegelapan ini kini kita kenangkan dan dilambangkan dengan lilin paskah. Kita bersyukur karena Kristus telah menebus kita dari perbudakan dosa yang disimbolkan dengan lilin paskah.
Setiap malam paskah selalu ada pembaruan janji babtis dan pembabtisan. Artinya, kita juga diingatkan bahwa kita pernah mati bersama Kristus dan membawa harapan untuk bangkit bersama Kristus. Setiap malam Paskah kita bersyukur yakni mengenang kembali penyelamatan kita sejak kita dibabtis. Pembabtisan memungkinkan kita menjadi manusia baru, terlepas dari perbudakan dosa.
“Anda semua mempunyai tangungjawab yakni membawa kedamaian,” kata Rm Dadang.
Kita diajak untuk mensyukuri martabat kita yang kita terima dalam pembatisan dengan hidup yang baru dengan membawa kedamaian, mencintai kerukunan, menghargai hidup orang lain dan itulah paskah.
Dimana kita hadir, di situ ada sukacita. Itu artinya berkat Paskah sungguh-sungguh merajai dalam hidup kita. (Rm Dadang)
Sesudah kotbah usai kemudian dilanjutkan upacara pembabtisan sebanyak 26 orang dan 2 orang menerima peneguhan menjadi anggota gereja Katolik sebagaimana disampaikan oleh Paulus Sriyanto (kabid pewartaan dan evangelisasi). Dilakukan pula peneguhan janji pernikahan dari salah satu keluarga.
Catatan: Foto oleh Monica Aurelia