KOMSOS-GMMK. Pada Minggu malam, 20 Oktober 2024, Lingkungan Santo Paulus Temanggal II kembali menggelar rapat pengurus di kediaman Ibu Theresia Semiyati. Rapat ini dipimpin oleh Sekretaris Lingkungan, Sang Condro Nugroho, dengan tujuan utama untuk melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan ziarah yang dilaksanakan pada 15 September 2024. Selain membahas laporan keuangan, rapat ini juga menjadi kesempatan untuk berdiskusi tentang berbagai aspek yang berkaitan dengan kekompakan umat dalam lingkungan.
Martha Tari memaparkan laporan keuangan terkait dengan ziarah yang dilaksanakan dengan transparansi yang tinggi. Ziarah tersebut didukung oleh kas lingkungan sebesar Rp 5.000.000, ditambah kontribusi dari peserta yang mencapai Rp 3.150.000, sehingga total pemasukan mencapai Rp 8.150.000. Dari jumlah tersebut, total pengeluaran adalah Rp 7.622.000, dengan sisa saldo sebesar Rp 528.000 yang kemudian kembali dimasukkan ke kas lingkungan. Angka-angka ini mencerminkan pengelolaan yang baik, namun rapat ini juga menyoroti hal-hal lain yang tidak kalah penting.
Salah satu topik yang banyak dibahas adalah keterlibatan umat dalam kegiatan ziarah. Agus Tio mengungkapkan bahwa meskipun ada kekhawatiran mengenai biaya awal, keputusan untuk memberikan subsidi dari kas lingkungan ternyata dapat menjaga semangat kebersamaan dan partisipasi umat. Diskusi yang menarik datang dari Wahyu yang menyoroti kehadiran peserta dari luar lingkungan, yang menurutnya bisa menurunkan kekompakan internal. Bertus menambahkan bahwa meskipun peserta dari luar bisa diikutsertakan, prioritas sebaiknya diberikan kepada umat senior lingkungan agar mereka tidak merasa terpinggirkan.
Selain evaluasi terkait pelaksanaan teknis, rapat ini juga menyentuh aspek yang lebih mendalam tentang dinamika kelompok lingkungan. “Dinamika yang terjadi di lingkungan adalah bagian dari demokrasi umat, di mana setiap masukan dan pendapat didengarkan. Ini adalah semangat baik yang menunjukkan bahwa kita terus tumbuh dan belajar memahami satu sama lain,” ujar salah satu peserta rapat, yang menunjukkan pentingnya saling mendengarkan dan menghargai perbedaan pendapat dalam sebuah komunitas.
Dalam rangka persiapan untuk ziarah mendatang, panitia sepakat untuk lebih memperhatikan aspek persiapan dan komunikasi yang lebih terbuka. Agar setiap acara berjalan lancar, diharapkan umat dapat lebih aktif memberikan masukan terkait lokasi dan rincian biaya yang akan digunakan, dengan tujuan agar semua proses lebih transparan dan demokratis. Rapat ini menegaskan bahwa kegiatan lingkungan bukan hanya sekadar acara, tetapi juga kesempatan untuk mempererat persaudaraan dan kebersamaan di antara umat. Dengan semangat kebersamaan dan partisipasi aktif, Lingkungan Santo Paulus Temanggal II terus menunjukkan komitmen untuk tumbuh bersama dalam iman dan persaudaraan.