Pada hari Minggu, 13 Juli 2025 pukul 18.30 WIB, Umat Lingkungan Santo Bartolomeus Brintikan menyelenggarakan Ibadat Lingkungan di kediaman Anastasia Esti Endahingsih, yang beralamat di Dusun Brintikan RT 03, Tirtomartani, Kalasan, Sleman. Cuaca cerah malam itu seolah menyambut kehadiran sekitar 25 umat yang dengan penuh semangat hadir dan mengikuti ibadat.
Ibadat dipimpin oleh prodiakon FX. Risang Baskara. Clara Heni dipercaya untuk membacakan Kitab Suci, mazmur tanggapan, serta Doa Umat. Ibadat dibuka dengan lagu “Awalilah” (Madah Bakti No.162) yang dipandu oleh Hilarius Yudi Lasyanta. Sementara lagu antar bacaan “Bahagia Manusia” (Madah Bakti No.214) dan mazmur tanggapan dengan refrain “Hai orang-orang yang rendah hati, carilah Allah maka hatimu akan hidup kembali” memperdalam suasana batin umat.

Dalam homilinya, Prodiakon Risang mengangkat tiga poin penting dari bacaan Kitab Kejadian 49:29–50:26 dan Injil Matius 10:26–33, yang meneguhkan umat agar tidak takut dalam menghadapi tantangan hidup. Pertama, tidak ada yang tersembunyi dalam hidup ini yang tidak akan disingkapkan oleh Allah—kebenaran Injil akan selalu menang. Kedua, manusia lebih berharga daripada seluruh ciptaan lainnya; burung pipit pun dipelihara Tuhan, apalagi kita. Bahkan rambut di kepala pun tak akan jatuh tanpa seizin-Nya. Ketiga, manusia hanya dapat membunuh tubuh, tetapi tidak jiwa—sebuah penguatan akan kepercayaan pada penyelenggaraan Ilahi.
Ibadat ditutup dengan lagu “Gereja Bagai Bahtera” (Madah Bakti No.518), kembali dipandu oleh Hilarius Yudi Lasyanta, membangkitkan semangat kebersamaan dan kekuatan iman dalam komunitas.

Usai ibadat, Sekretaris Lingkungan, Andreas Sudihartono, membagikan informasi penting hasil Sosialisasi Petunjuk Pelaksanaan Pemilihan Calon Pengurus Dewan Pastoral Paroki (DPP) periode 2026–2028 yang diadakan pada Minggu siang, 13 Juli 2025, pukul 10.30–12.30 WIB di Gereja Sementara Maria Marganingsih Kalasan. Sosialisasi tersebut menghadirkan narasumber Romo Antonius Dadang Hermawan, Pr, dan Bapak Yohanes Bosco Sukartono (Wakil Ketua II), dengan Elisabeth Gracia Indriyani (Sekretaris Paroki) sebagai moderator. Beberapa poin penting yang disampaikan antara lain: • Calon DPP harus telah menerima Sakramen Baptis, Ekaristi, dan Penguatan, serta berusia maksimal 65 tahun. • Prodiakon tidak diperkenankan merangkap sebagai Ketua Lingkungan atau Ketua Wilayah, namun boleh menjadi anggota DPP. • Ketua Lingkungan tidak boleh merangkap jabatan sebagai Ketua Wilayah dan tidak boleh menjabat dua periode berturut-turut. • Kepengurusan lingkungan hendaknya mempertimbangkan keterwakilan OMK serta pemberdayaan perempuan. • Nama calon pengurus DPP harus diserahkan ke Sekretariat Paroki paling lambat 13 Agustus 2025. • Nama Ketua Lingkungan dan Ketua Wilayah terpilih harus diserahkan masing-masing paling lambat tanggal 13 Agustus dan 13 September 2025.

Selanjutnya dalam suasana hangat dan penuh kekeluargaan, umat mendengarkan informasi yang disampaikan oleh Ketua Lingkungan, FX. Kristyanto Nugroho, sambil menikmati bakso dan teh hangat yang telah disediakan oleh tuan rumah. Tepat pukul 20.00 WIB, umat pun berpamitan satu per satu, membawa pulang sukacita, penguatan iman, dan semangat pelayanan dari kebersamaan malam itu.