Dengan merayakan sakramen tobat atau pendamaian, kita merasakan belas kasih Allah. Namun, yang lebih penting dari bagian sakramen tobat (pendamaian) yang juga dikenal sebagai sakramen rekonsiliasi adalah sikap waspada dan tidak berbuat dosa lagi. Tema ini menjadi topik utama dalam pertemuan pendalaman iman lingkungan yang dilaksanakan pada hari Kamis Kliwon, 27 Februari 2025. Pendalaman iman mengambil inspirasi dari Injil Markus 9: 41-50, “Lebih baik bagimu dengan tangan terkudung masuk dalam kehidupan, daripada dengan kedua belah tangan masuk dalam api yang tak terpadamkan.”

Dua puluh delapan (28) umat Lingkungan Gregorius Agung Kaliajir hadir di rumah Theresia Mujilah yang mendapat giliran tempat pertemuan. Sebelum dibuka dengan lagu pembukaan oleh Lambert Tallulembang dari buku Madah Bhakti, umat diajak mendengarkan kidung pujian yang dilantunkan Fransisca Romana Pujiyati. Tepat pukul tujuh (7) malam pertemuan dimulai. Diawali dengan doa pembuka dan penelitian batin, kemudian dilanjutkan pembacaan Injil. Yohanes Baptista Topo Kusnandar selaku prodiakon yang memimpin pendalaman iman mengajak umat lingkungan untuk terus-menerus melakukan pertobatan. Dalam kesempatan sharing Lambert Tallulembang mengatakan, “Tuhan memang Maha Pengampun, tetapi janganlah kita dengan sengaja melakukan dosa yang sama. Akal budi yang dianugerahkan Tuhan hendaknya menjadi pengingat dan pengendali bagi kita saat akan berbuat kesalahan. Sebab belas kasihan memang ada pada Tuhan tetapi kemurkaan pun ada pada-Nya dan geram-Nya turun atas orang jahat. Mak akita harus terus-menerus belajar menekan hawa nafsu keduniawian.” Sharing berikutnya disampaikan Fl. Budi Sidjatmiko yang menyampaikan bahwa sebesar apa pun dosa dan kesalahan kita, Tuhan selalu akan mengampuni kita karena Tuhan sangat mencintai kita.

Pada pukul delapan (8) malam rangkaian pendalaman iman berakhir, dilanjut dengan beberapa pengumuman oleh RB Sarbini Ari Purnomo, mantan ketua lingkungan yang selalu semangat menjalankan tugasnya. Di antaranya pengumuman tugas koor lingkungan di Gereja Santo Yusup Berbah pada Minggu Prapaskah tanggal 9 Maret 2025. Juga tugas among tamu dan tatalaksana untuk rencana Misa Memule memperingati 1000 hari adik Teresa Axel Cahya Laksono berpulang yang akan dilaksanakan Minggu, 2 Maret 2025. Sementara pengumuman disampaikan, umat yang hadir dipersilakan menikmati pisang godog, snak, dan teh panas manis. Tentu saja juga diselingi canda tawa yang menambah kehangatan suasana. Pukul 20.30 WIB umat pun pamit pulang dengan hati yang gembira dan pesan Injil tentang pentingnya pertobatan. Semoga kita dimampukan untuk mengatasi hawa nafsu sehingga tidak menjerat umatmu dalam lingkaran dosa.
