0311 Lingkungan Gregorius Agung Kaliajir: Masa Prapaskah adalah Masa Pertobatan

Tema APP 2025 kali ini adalah “Bersekutu dalam Doa, Pertobatan, dan Pengharapan” ditempatkan dalam semangat tahun Yubileum 2025. Pertobatan selama empat puluh hari seyogianya tidak hanya bersifat individu atau secara batin dan pribadi, tetapi juga harus bersifat lahir dan berhubungan dengan kehidupan sosial kemasyarakatan. Hal ini merupakan gerakan masa prapaskah yang muncul dari Keuskupan Agung Semarang, yang kemudian menjadi gerakan pertobatan di semua keuskupan di Indonesia.

Umat Lingkungan Gregorius Agung Kaliajir mengadakan pertemuan APP yang pertama pada hari Jumat, 7 Maret 2025 pukul tujuh (7) malam di rumah keluarga Florentina Siyamsih. Sebelum pukul 7 seluruh umat telah berkumpul, tetapi tidak langsung memasuki suasana sarasehan karena masih membereskan iuran persembahan bulanan, prolenan, dan arisan. Suasana riuh yang selalu dirindukan umat dan menambah kehangatan suasana perjumpaan. Setelah beres, Theresia Yuliastutie selaku prodiakon yang memandu pertemuan APP pertama mengawalinya dengan memberikan pengantar singkat tentang latar belakang dan gagasan awal diselenggarakannya pertemuan prapaskah, yaitu agar umat dapat mempersiapkan batin dalam menjalani masa pertobatan. Kemudian dilanjutkan dengan lagu pembuka, dirangkai dengan seruan tobat, penelitian batin, doa pembuka, bacaan Kitab Suci, pembacaan kisah ilustrasi, diskusi pendalaman, doa umat, doa penutup, dan lagu penutup. Bacaan Injil diambil dari 2Kor. 9: 6-15 tentang ‘Memberi dengan Sukacita Membawa Berkat’ yang dibacakan bergantian, untuk ayat genap dibaca umat perempuan, dan ayat ganjil dibacakan umat laki-laki, sedangkan bacaan ilustrasi dibacakan oleh 3 orang anak secara bergantian. Dalam kesempatan diskusi dan pendalaman, umat diajak menjawab pertanyaan panduan nomor 1 sampai 3 berkaitan dengan bacaan ilustrasi. Mulai dari anak-anak, ibu-ibu, dan bapak-bapak diberi kesempatan mengemukakan pendapatnya. Jika ditarik benang merah dari diskusi dan pendalaman dapat disimpulkan bahwa dalam hidup bermasyarakat kita harus saling membantu, saling peduli, saling memberi dengan kerelaan dan keikhlasan hati, penuh suka cita, saling berbagi, saling mengasihi.

Pada pukul delapan lebih limabelas menit, rangkaian pertemuan APP Pertama diakhiri dengan doa umat, doa Bapa Kami, doa penutup, berkat penutup, dan lagu penutup. Sebelum pulang, sambil menikmati kudapan yang disiapkan keluarga, RB Sarbini Ari Purnomo selaku mantan ketua lingkungan menyampaikan beberapa pengumuman seperti DC tugas koor, rencana latihan koor lingkungan untuk misa memule 8 tahun meninggalnya Ibu Suheni, dan lain-lain. Kemudian, umat pun pamit pulang membawa suka cita dan semangat untuk terus membangun pertobatan, terlebih di masa Prapaskah 2025 ini.

Lucia Indarwati

Learn More →

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *