KOMSOS-GMMK. Pada Kamis, 29 Agustus 2024, umat Lingkungan Santa Maria Sidokerto berkumpul untuk mendukung ujub keluarga Yacinta Katimah dalam melaksanakan Ibadat Arwah 100 hari untuk almarhumah Yustasia Sri Umbuk Prawigyo Sri Winata yang telah berpulang ke rumah Bapa. Ibadat Arwah tersebut dipimpin oleh Heribertus Suradi, salah satu prodiakon lingkungan tersebut, yang sebelumnya juga bertugas mengirimkan komuni kepada almarhumah saat ia sakit. Dalam ibadat tersebut, umat diajak untuk merenungkan bacaan dari Surat Santo Paulus kepada jemaat di Korintus (1 Korintus 1:11-25) dan Injil Matius 25:1-13 yang berbicara tentang kerajaan surga yang diibaratkan seperti gadis bodoh dan bijaksana.

Melalui bacaan ini, umat diingatkan untuk memiliki hati nurani yang benar, terlebih di tengah situasi politik bangsa yang sedang kurang kondusif. Ketegangan politik yang terjadi di beberapa kota besar, termasuk Yogyakarta, memicu aksi-aksi masyarakat yang memperjuangkan kebenaran. Istilah “Yogyakarta memanggil” muncul sebagai seruan untuk menegakkan keadilan dan kebenaran. Dalam ibadat tersebut, umat diajak untuk menyuarakan kebenaran dengan cara yang lebih bijaksana dan bertanggung jawab, tidak hanya dalam aksi massa, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari mereka.

Melalui permenungan yang diberikan, umat diajak untuk melihat kebenaran yang bukan bersumber dari hal-hal duniawi, melainkan dari salib Kristus yang menjadi pusat hidup orang beriman. Kita dipanggil untuk mewartakan Injil melalui tindakan nyata dalam keseharian kita. Seperti gadis bijaksana yang mempersiapkan diri menghadapi kemungkinan kesulitan di perjalanan hidup, demikian pula umat diajak untuk selalu berpikir ke depan, mempersiapkan diri dengan iman yang teguh, dan mewartakan kebenaran serta kebaikan dalam setiap aspek kehidupan.