# | Id Report | Wilayah | Lingkungan | User | Tanggal | Jenis | Nama Kegiatan | Keterangan Kegiatan | Jumlah Hadir | Foto1 | Foto2 | Foto3 | Publish | Link Web | ||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1 | 1717 | 6 | 41 | 25 | 2025-07-21 | lain-lain | Kolaborasi Pelayanan Koor Dua Lingkungan | Lingkungan Santo Bartolomeus Brintikan dan Lingkungan Santo Yohanes Pembaptis Sembur, Wilayah Santo Petrus Damianus Kalasan Timur, kembali menerima anugerah indah berupa kesempatan untuk melayani bersama dalam tugas koor Misa Harian. Pada Senin pagi, 21 Juli 2025 pukul 06.00 WIB, di Gereja Maria Marganingsih Kalasan, dua lingkungan ini bersatu suara dan hati, mempersembahkan pujian dalam liturgi yang dipimpin oleh Romo Antonius Dadang Hermawan, Pr. Pelayanan koor bukan sekadar menyusun harmoni dari nada-nada, melainkan mengalir sebagai doa yang berwujud nyanyian merupakan sebuah ibadah yang lahir dari kedalaman hati dan melambung sebagai persembahan kepada Sang Ilahi. Melalui lantunan lagu rohani yang sarat makna, umat diajak masuk dalam keheningan yang khusyuk, menemukan damai, dan merasakan getar kehadiran Allah dalam setiap lirik yang dinyanyikan. Suara-suara yang berpadu menjadi jalan bagi firman Tuhan untuk mengetuk dan menggetarkan relung jiwa, mengajak jemaat berserah dan menyambut kasih-Nya dengan penuh kerendahan hati. Kehadiran dua belas umat dari kedua lingkungan, bersama organis Heni yang setia mengiringi, menghadirkan pelayanan yang sederhana namun sarat makna. Lagu pembuka “Yesus Tuhanku” (Puji Syukur No. 509) dan penutup “Karya Tuhan” mengalun dengan penuh penghayatan, seolah menjadi pelita doa yang menyala dalam setiap hati yang hadir. Kiranya semangat pelayanan yang terpancar ini menjadi benih inspirasi bagi umat lainnya, agar semakin banyak hati tergerak untuk turut ambil bagian dalam liturgi. Semoga setiap nada yang dinyanyikan tak hanya menjadi pujian yang menggema di gereja, tetapi juga menjadi gema berkat dan penghiburan dalam kehidupan umat sehari-hari. | 12 | uploads/files/ycb8kg2x36zeqi5.jpeg | uploads/files/3sg9u_bqztnw8rh.jpeg | Sudah Diterbitkan | https://gerejakalasan.org/041-st-bartolomeus-brintikan-kolaborasi-pelayanan-koor-dua-lingkungan/ | View Edit Delete | ||
2 | 1716 | 6 | 41 | 25 | 2025-07-20 | Kunjungan Kasih (Anjangsana) | Pelita Kasih di Sore Hari | Mengunjungi saudara seiman yang sedang sakit dan mendoakannya bersama adalah wujud nyata kasih Kristus yang dihidupi dalam tindakan sederhana namun penuh makna oleh umat Lingkungan Santo Bartolomeus Brintikan. Walau hanya sepuluh umat yang mewakili lingkungan hadir dalam kunjungan ini, pertemuan singkat dalam suasana hangat dan kekeluargaan menjadi cermin bahwa umat Katolik pun hidup dalam semangat keguyuban, peduli, dan saling menopang. Kehadiran mereka adalah pesan kasih yang tak terucap, namun terasa oleh siapa pun yang merasakannya. Pada Minggu sore, 20 Juli 2025 pukul 17.00 WIB, umat lingkungan melaksanakan giat sosial anjangsana ke rumah Lucia Murniati di Dusun Brintikan RT.03 Tirtomartani, Kalasan, Sleman, yang baru saja pulih dan kembali dari perawatan di Rumah Sakit Panti Rini Kalasan. Sang nenek yang telah dikaruniai dua cucu ini sebelumnya dirawat selama tiga malam empat hari akibat gangguan pernapasan. Kehadiran rombongan kecil umat disambut hangat oleh anaknya dengan senyum yang seolah menyambut kedatangan keluarga sendiri. Dalam keheningan yang syahdu, doa dipanjatkan bersama, dipimpin oleh Bernadeta Sudaryani, memohon kesembuhan dan pemulihan bagi Murniati dan berharap agar beliau segera dapat kembali berkumpul dalam pertemuan umat di lingkungan. Lebih dari sekadar kunjungan, kegiatan ini menjadi jembatan kasih yang menghubungkan hati antarumat. Anjangsana seperti ini memperkuat ikatan kekeluargaan dan menumbuhkan kepedulian yang tulus, bukan hanya kepada yang sakit, tetapi juga kepada mereka yang mendampingi dengan setia. Dalam setiap langkah kecil yang dilakukan dengan cinta, tersimpan harapan besar: bahwa kebaikan akan menjalar, menjangkau lebih banyak hati, dan menyebar sebagai berkat di tengah masyarakat. | 10 | uploads/files/6di9opwxgab2zjy.jpeg | uploads/files/0gxd7yev365tm8z.jpeg | Sudah Diterbitkan | https://gerejakalasan.org/041-st-bartolomeus-brintikan-pelita-kasih-di-sore-hari/ | View Edit Delete | ||
3 | 1715 | 6 | 41 | 25 | 2025-07-20 | lain-lain | Melayani dengan Suara, Memuliakan dengan Hati | Lingkungan Santo Bartolomeus Brintikan mendapat kehormatan untuk melayani dalam tugas koor Misa Minggu pagi di Gereja Maria Marganingsih Kalasan pada tanggal 20 Juli 2025 pukul 06.00 WIB. Dalam perayaan Ekaristi yang dipimpin oleh Romo Antonius Dadang Hermawan, Pr., nyanyian-nyanyian pujian mengalun indah, dipandu dengan penuh penghayatan oleh Angela Chatarina sebagai dirigen dan diiringi dengan lembut oleh Karolus Kerobim pada organ. Sejak lagu pembuka hingga penutup, dari lantunan merdu Hymne Marganingsih, lagu pembuka “Pujilah Tuhan” (Madah Bakti No.167), lagu komuni “Akulah Roti Hidup” hingga lagu penutup, sebanyak tujuh belas umat dari Lingkungan Santo Bartolomeus menyanyikan setiap bait lagu dengan semangat dan sukacita. Mereka tidak hanya melayani dengan suara, tetapi juga mempersembahkan hati dalam tiap nada yang bergema. Sebab tugas koor bukanlah sekadar menyanyi, melainkan menghadirkan suasana doa dan keheningan batin, membantu umat masuk lebih dalam dalam perjumpaan dengan Allah yang hadir dalam liturgi. Ekaristi yang berlangsung sekitar satu jam itu berakhir pada pukul 06.10 WIB, ditutup dengan lagu "Peziarahan Pengharapan" yang dinyanyikan dengan penuh penghayatan. Setelah menyelesaikan tugas pelayanan dengan lancar, para anggota koor merasa lega dan bersyukur. Namun satu pesan tetap terpatri: jangan pernah lelah bekerja di ladang Tuhan. Teruslah melayani dengan setia, dan persembahkanlah yang terbaik bagi Tuhan sebab setiap nada yang mengalun adalah persembahan kasih bagi Dia yang terlebih dahulu mengasihi kita. | 17 | uploads/files/9dzo37xymi8015h.jpeg | uploads/files/lfp58xg60ucnk1i.jpeg | Sudah Diterbitkan | https://gerejakalasan.org/041-st-bartolomeus-brintikan-melayani-dengan-suara-memuliakan-dengan-hati/ | View Edit Delete | ||
4 | 1714 | 6 | 41 | 25 | 2025-07-18 | lain-lain | Latihan Koor Sebagai Wujud Kebersamaan dan Pelayanan Iman | Lingkungan Santo Bartolomeus Brintikan mendapatkan kepercayaan untuk melayani dalam koor pada Misa Minggu pagi, 20 Juli 2025, pukul 06.00 WIB di Gereja Maria Marganingsih Kalasan. Sebagai bentuk persiapan yang matang, diadakan tiga kali latihan koor pada hari Senin, Rabu, dan Jumat, pada tanggal 14, 16, dan 18 Juli 2025. Seluruh latihan dipusatkan di kediaman Yohanes Sulistyanto yang terletak di Dusun Brintikan RT 03, Tirtomartani, Kalasan, Sleman, dan dimulai pukul 19.00 WIB, dengan dipandu oleh Angela Chatarina. Latihan terakhir yang berlangsung pada hari Jumat, 18 Juli 2025, kembali digelar di tempat yang sama. Pada malam itu, hanya 14 umat yang dapat hadir karena sebagian ada yang berhalangan hadir dengan berbagai keperluan pribadi. Meskipun jumlah peserta tidak maksimal, suasana latihan tetap berjalan dengan semangat dan sukacita. Para peserta menyanyikan lagu-lagu liturgi dengan antusias, diiringi oleh alunan musik dari organis Karolus Kerobim, yang akrab disapa Bimbim. Pujian yang dinyanyikan, antara lain Hymne Marganingsih, Pujilah Tuhan (Madah Bakti No.167), Marilah Ya Yesus (Madah Bakti No.286), Akulah Roti Hidup (BBT No.56), dan Peziarah Pengharapan. Latihan berlangsung sekitar satu jam dan menjadi momen penting menjelang pelayanan mereka di altar Tuhan. Lebih dari sekadar persiapan musikal, latihan koor menjadi wadah pembinaan spiritual dan kebersamaan umat. Melalui kegiatan ini, tumbuh semangat solidaritas, kekompakan, dan kasih persaudaraan di antara anggota lingkungan. Dalam dinamika berlatih bersama, dengan mendengarkan, menyesuaikan suara, dan bekerja sama, mereka belajar membangun harmoni, tidak hanya dalam bernyanyi, tetapi juga dalam kehidupan bersama sebagai satu tubuh Kristus. Latihan koor bukan hanya menghasilkan nyanyian yang indah bagi liturgi, melainkan juga mempererat relasi antarumat serta meneguhkan identitas sebagai komunitas yang melayani dengan sepenuh hati dalam terang iman. | 14 | uploads/files/vru8qa1oef4_6mn.jpeg | uploads/files/rm8ku3vgt0d4hxn.jpeg | uploads/files/cg97mj346ftdsoi.jpeg | Sudah Diterbitkan | https://gerejakalasan.org/041-st-bartolomeus-brintikan-latihan-koor-sebagai-wujud-kebersamaan-dan-pelayanan-iman/ | View Edit Delete | |
5 | 1713 | 14 | 80 | 34 | 2025-07-13 | Bakti Sosial | Penjualan rongsok/ barang bekas dan pakaian pantas paksi untuk bakti sosial pada warga lingkungan yang membutuhkan biaya untuk kesehatan | Minggu, 13 Juli 2025 OMK lingkungan st Lukas Karang menjual barang bekas / rongsok dan pakaian pantas pakai hasil penjualan untuk disumbangkan ke warga lingkungan st. Lukas yang sangat membutuhkan biaya untuk kesehatannya dan pengobatan ibu Marto Senen yang sakit Hasil penjualan barang bekas dan pakaian pantas pakai dibelikan kasur dan beberapa sembako | 13 o | uploads/files/z124ubcrj_37ml0.jpg | uploads/files/u9gbe2cr7sdhtjn.jpg | uploads/files/5ivxclq1umnk0hd.jpg | Sudah Diterbitkan | https://gerejakalasan.org/303-st-lukas-karang-penjualan-barang-bekas-bagi-warga-lingkungan-yang-membutuhkan-biaya-kesehatan/ | View Edit Delete | |
6 | 1712 | 4 | 23 | 48 | 2025-07-10 | lain-lain | SYUKUR ATAS PENERIMAAN KOMUNI I | SYUKUR ATAS PENERIMAAN KOMUNI I Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus di Paroki Maria Marganingsih, Kalasan dirayakan dengan penerimaan Komuni pada tanggal 22 Juni 2025. Ada 2 anak dari Lingkungan Yakobus, wilayah St Yusuf yang ambil bagian dalam peristiwa itu. Kedua anak tersebut adalah Andreas Davin Wicaksana dan Beatrix Jodhara Wegti. Sebelumnya kedua penerima Komuni Pertama tersebut secara rutin ikut pelajaran Komuni I dan mempersiapkan diri selama beberapa bulan. Saat yang dinantikan tiba, tentulah menjadi peritiwa yang sangat istimewa bagi mereka juga kedua orang tua. Komuni I menjadi tanda bahwa anak sudah siap untuk ikut ambil bagian dalam Sakramen Ekaristi, menjalin kesatuan yang dalam dengan Yesus Kristus dan Gereja Katolik. Sebagai bentuk syukur dan dukungan bagi Davin dan Jodha, pengurus lingkungan Yakobus merayakan secara sederhana dalam ibadat ruitn hari Kamis. Telah menjadi kebiasaan di lingkungan ini memberikan dukungan bagi anak yang telah menerima komuni I. Pada tanggal 10 Juli 2025 di Joglo Loewih di hadapan umat yang hadir dalam doa Kamisan tersebut diserahkan kenangan berupa buku doa dan souvenir mug. Selanjutnya, perlu dukungan orang tua dan seluruh umat agar anak-anak ini rajin mengikuti Misa Mingguan dan menerima Ekaristi secara rutin, terlibat dalam kegiatan Gereja dan tumbuh menjadi pribadi dewasa dalam iman. Masa depan Gereja ada di tangan mereka. SELAMAT DAVIN DAN JODHA. Penulis: Hastuti Santosa | 27 | uploads/files/xd3zbghtkq6r079.jpeg | uploads/files/zfsdhgo0wl9mqe8.jpeg | uploads/files/gfk9ywdrxmq8i1j.jpeg | Sudah Diterbitkan | https://gerejakalasan.org/016-st-yakobus-juwangen-syukur-atas-penerimaan-komuni-pertama/ | View Edit Delete | |
7 | 1711 | 4 | 23 | 48 | 2025-07-13 | lain-lain | Tugas Koor Umat Lingkungan St Yakobus | Barangsiapa Bernyanyi Dengan Baik, Ia Berdoa Dua Kali Tugas Koor Umat Lingkungan St Yakobus – Minggu, 13 Juli 2025 Salah satu bentuk partisipasi aktif umat dalam liturgi adalah koor. Koor membantu umat menyadari kehadiran Tuhan lebih dalam, untuk itu nyanyian harus dipersiapkan dengan baik. Tugas koor yang diemban oleh umat Lingkungan St Yakobus, Wilayah St Yusuf ditanggapi dengan sukacita. Kali ini tugas dilaksanakan pada Perayaan Ekaristi Minggu 13 Juli 2025 pukul 08.00. Sekitar 25 orang berlatih dengan tekun dan semangat bersama Ibu Anastasia Martini yang dengan sabar berlatih 3 kali dalam seminggu untuk mempersiapkan tugas kali ini. Latihan tidak saja berlatih bernyanyi secara teknis tapi juga mendalami makna lagu dengan iman. Umat menyadari bahwa dengan koor berkesempatan melayani Tuhan melalui suara. Hal ini merupakan evangelisasi dan partisipasi aktif umat dalam menggereja. Dalam liturgi sendiri koor bukan sekedar pelengkap namun bagian aktif dalam liturgy. Qui bene cantat, bis orat. - Barangsiapa bernyanyi dengan baik, ia berdoa dua kali- St Agustinus. | 25 | uploads/files/fsyn76_ta3w1g2e.jpeg | uploads/files/3hvu_pgb0otz58d.jpeg | uploads/files/al_w98q71kp26e5.jpeg | Sudah Diterbitkan | https://gerejakalasan.org/016-st-yakobus-juwangen-tugas-koor-umat-lingkungan-st-yakobus/ | View Edit Delete | |
8 | 1710 | 7 | 45 | 23 | 2025-06-30 | Sarasehan | Pertemuan Katakese Mengenal sejarah dan Dinamika Keuskupan Agung Semarang Lingkungan Petrus Damianus | Pada Bulan Juni ini Lingkungan Petrus Damianus mengadakan pertemuan untuk Sarasehan ,Refleksi dan Katakese Sejarah Keuskupan Agung Semarang ke 85 Tahun dan Latihan Koor. Adapun jadwalnya sebagai berikut : 1. Minggu ,8 Juni 2025 Pukul : 18.30 WIB Tempat: Rumah ibu Supriastari Acara : Sarasehan,lat koor,pertemuan rutin ,pembagian Tacika 2. Jumat ,13 Juni 2025 Pukul: 18.30 WIB Tempat : Ibu Wagimin Acara : Sarasehan latihan koor 3. Jumat ,20 Juni 2025 Tempat : Rumah Bpk Samino Pukul : 18.30 WIB Acara : Sarasehan ,lat Koor 4. Jumat ,27 Juni 2025 Pukul: 18.30 WIB Tempat : Rumah Bpk Andri ( Toko EMD) Acara : Sarasehan ,gladi bersih koor Pertemuan 1 dalam sarasehan adalah berikut Ada beberapa alasan Bapak Uskup dan Kuria KAS memutuskan adanya HUT ke-85 ini, antara lain: bersyukur atas pelaksanaan Ardas VIII (2021-2025); bersyukur atas Tahun Yubileum 2025; bersyukur atas kehadiran para imam, biarawan/biarawati, para katekis, dan tokoh umat KAS yang ikut mewarnai Gereja KAS, Gereja Indonesia dan Gereja Universal; serta bersyukur atas penggembalaan para Bapak Uskup KAS selama ini. Pertemuan ke 2 yaitu Tarekat hidup bakti, dengan karisma dan spiritualitasnya yang beragam, memberikan warna yang berbeda dalam kehidupan Gereja. Setiap tarekat memiliki kekuatan dan karisma tersendiri, yang memberikan kekayaan bagi Gereja secara keseluruhan. Kehidupan bersama dalam komunitas religius juga menjadi tanda bahwa hidup sebagai pengikut Kristus membutuhkan kesediaan untuk mengorbankan diri dan melayani sesama dalam kerendahan hati. Para biarawan dan biarawati menjadi teladan dalam kehidupan Kristiani yang radikal. Hidup mereka yang sepenuhnya dipersembahkan kepada Tuhan, tanpa pamrih, menunjukkan sebuah panggilan hidup yang berbeda dari norma dunia. Pertemuan ke 3 yaitu Sumbangan Barnabas Sarikrama bagi karya kerasulan Gereja menjadi menarik dicermati sebab dijalankan dalam kenyataan diri seorang awam, ditengah kehidupan Gereja Misi yang sangat diwarnai pola kehidupan para iman, suster, dan bruder. Ke-awam-an beliau terlihat dalam kehadirannya sebagai seorang kepala keluarga yang bertangungjawab, yang bekerja keras untuk kecukupan kebutuhan keluarganya. Seorang suami yang menyayangi istri, dan ayah yang bersungguh-sungguh dalam mendidik anak-anaknya. Beliau tetap tinggal di rumahnya di daerah Kalibawang, hidup di tengah kaum kerabat dan tetangga-tetangganya yang beraneka keyakinannya. Pertemuan ke 4 yaitu KAS berkembang dalam penataan lewat terbitnya pedoman. Terbitnya pedoman mengindikasikan bahwa KAS tidak hidup hanya biasa-biasa saja tetapi ingin selangkah lebih maju dalam pelayanan pastoral dan kehidupan umatnya. Lewat penataan-penataan dalam kehidupan menggereja karya Allah direalisasikan. Semakin tertata kehidupan bersama semakin kita memancarkan Allah yang datang membawa keteraturan. Dalam pertemuan sarasehan selama empat kali diselipkan latihan koor untuk bertugas pada tanggal 29 Juni 2025 di Gereja Maria Marganingsih pada pukul 06.00 WIB. yang dilatih oleh Susilo. Pada pertemuan yang ke empat ada sedikit surprise berupa bingkisan untuk umat yang rajin megikuti sarasehan sampai ke empat kali. Hal ini sebagai apresiasi untuk umat yang rajin agar menjadi semangat untuk umat yang lain. Umat yang datang sekitar 30 sampai 45 orang. | 40 | uploads/files/8_tylkc1sm9aegw.jpeg | uploads/files/m0i25o8_cutdb7z.jpeg | uploads/files/saf1emkvpct2iwu.jpeg | Sudah Diterbitkan | https://gerejakalasan.org/044-st-petrus-damianus-taman-selatan-pertemuan-katakese-mengenal-sejarah-dan-dinamika-keuskupan-agung- | View Edit Delete | |
9 | 1709 | 7 | 45 | 23 | 2025-07-10 | Doa Lingkungan | Doa rutin Lingkungan St. Petrus Damianus | Pada hari Rabu tgl 9 Juli 2025 di Lingkungan Petrus Damianus diadakan kegiatan Pertemuan rutin setiap bulannya pada pukul 18.30 WIB dirumah Nisa blok Kowang dengan agenda Ibadah sabda yang dipimpin oleh Prodiakon Andri sebastian, berikut arisan dan iuran iuran rutin setiap bulannya yang sudah di pegang oleh petugas masing masing. Ibadah dimulai pada pukul 19.00 WIB kemudian disertai sharing bersama dengan umat. dilanjutkan dengan beberapa pengumuman dari Ketua Lingkungan Ibu Sulastri. | 42 | uploads/files/k4sx7dwn6j5_blt.jpeg | uploads/files/vhqs28x_56cbui1.jpeg | uploads/files/79nf6m1sedt2vcw.jpeg | Sudah Diterbitkan | https://gerejakalasan.org/044-st-petrus-damianus-taman-selatan-doa-rutin-lingkungan/ | View Edit Delete | |
10 | 1708 | 6 | 41 | 25 | 2025-07-13 | Doa Lingkungan | Ibadat Lingkungan dan Sosialisasi Pemilihan Calon Pengurus DPP | Pada hari Minggu, 13 Juli 2025 pukul 18.30 WIB, Umat Lingkungan Santo Bartolomeus Brintikan menyelenggarakan Ibadat Lingkungan di kediaman Ibu Anastasia Esti Endahingsih, yang beralamat di Dusun Brintikan RT 03, Tirtomartani, Kalasan, Sleman. Cuaca cerah malam itu seolah menyambut kehadiran sekitar 25 umat yang dengan penuh semangat hadir dan mengikuti ibadat. Ibadat dipimpin oleh prodiakon FX. Risang Baskara. Clara Heni dipercaya untuk membacakan Kitab Suci, mazmur tanggapan, serta Doa Umat. Ibadat dibuka dengan lagu "Awalilah" (Madah Bakti No.162) yang dipandu oleh Hilarius Yudi Lasyanta. Sementara lagu antar bacaan “Bahagia Manusia” (Madah Bakti No.214) dan mazmur tanggapan dengan refrain “Hai orang-orang yang rendah hati, carilah Allah maka hatimu akan hidup kembali” memperdalam suasana batin umat. Dalam homilinya, Prodiakon Risang mengangkat tiga poin penting dari bacaan Kitab Kejadian 49:29–50:26 dan Injil Matius 10:26–33, yang meneguhkan umat agar tidak takut dalam menghadapi tantangan hidup. Pertama, tidak ada yang tersembunyi dalam hidup ini yang tidak akan disingkapkan oleh Allah—kebenaran Injil akan selalu menang. Kedua, manusia lebih berharga daripada seluruh ciptaan lainnya; burung pipit pun dipelihara Tuhan, apalagi kita. Bahkan rambut di kepala pun tak akan jatuh tanpa seizin-Nya. Ketiga, manusia hanya dapat membunuh tubuh, tetapi tidak jiwa—sebuah penguatan akan kepercayaan pada penyelenggaraan Ilahi. Ibadat ditutup dengan lagu “Gereja Bagai Bahtera” (Madah Bakti No.518), kembali dipandu oleh Hilarius Yudi Lasyanta, membangkitkan semangat kebersamaan dan kekuatan iman dalam komunitas. Usai ibadat, Sekretaris Lingkungan, Andreas Sudihartono, membagikan informasi penting hasil Sosialisasi Petunjuk Pelaksanaan Pemilihan Calon Pengurus Dewan Pastoral Paroki (DPP) periode 2026–2028 yang diadakan pada Minggu siang, 13 Juli 2025, pukul 10.30–12.30 WIB di Gereja Sementara Maria Marganingsih Kalasan. Sosialisasi tersebut menghadirkan narasumber Romo Antonius Dadang Hermawan, Pr, dan Bapak Yohanes Bosco Sukartono (Wakil Ketua II), dengan Elisabeth Gracia Indriyani (Sekretaris Paroki) sebagai moderator. Beberapa poin penting yang disampaikan antara lain: • Calon DPP harus telah menerima Sakramen Baptis, Ekaristi, dan Penguatan, serta berusia maksimal 65 tahun. • Prodiakon tidak diperkenankan merangkap sebagai Ketua Lingkungan atau Ketua Wilayah, namun boleh menjadi anggota DPP. • Ketua Lingkungan tidak boleh merangkap sebagai Ketua Wilayah dan tidak boleh menjabat dua periode berturut-turut. • Kepengurusan lingkungan hendaknya mempertimbangkan keterwakilan OMK serta pemberdayaan perempuan. • Nama calon pengurus DPP harus diserahkan ke Sekretariat Paroki paling lambat 13 Agustus 2025. • Nama Ketua Lingkungan dan Ketua Wilayah terpilih harus diserahkan masing-masing paling lambat tanggal 13 Agustus dan 13 September 2025. Selanjutnya dalam suasana hangat dan penuh kekeluargaan, umat mendengarkan informasi yang disampaikan oleh Ketua Lingkungan, FX. Kristyanto Nugroho, sambil menikmati bakso dan teh hangat yang telah disediakan oleh tuan rumah. Tepat pukul 20.00 WIB, umat pun berpamitan satu per satu, membawa pulang sukacita, penguatan iman, dan semangat pelayanan dari kebersamaan malam itu. | 25 | uploads/files/w1d2n806_co9aiu.jpeg | uploads/files/5jkze7q3v8uxahf.jpeg | uploads/files/82il6upy_5zhkt3.jpeg | Sudah Diterbitkan | https://gerejakalasan.org/041-st-bartolomeus-brintikan-ibadat-lingkungan-dan-sosialisasi-pemilihan-calon-pengurus-dpp-periode-20 | View Edit Delete | |
11 | 1707 | 5 | 26 | 54 | 2025-07-04 | Misa Lingkungan | Latihan koor | Pada hari Jumat tanggal 4 juli 2025 pukul 16.00 wib.umat wilayah Fransiskus Xaverius Manisrenggo lingkungan paulus granting memulai latihan koor untuk tugas misa Minggu pertama pada hari Sabtu 5 juli 2025.latihan pada sore ini dipimpin oleh Purwanti selaku pelatih koor dan diawali dengan doa dipimpin Bu Suroto.umat yang hadir sebanyak 15 orang dikarenakan banyak yang masih kerja belum bisa ikut gabung latihan.dan kebanyakan juga umatnya suda lanjut usia semua.selesai latihan koor sekitar satu setengah jam umat diajak untuk minum bersama sambil ngobrol ngobrol dan menikmati suasana malam dengan teh panas yang sudah disediakan. | 15 | uploads/files/a5y76ov4szqu_kh.jpg | uploads/files/6whk3vzqaedopc0.jpg | uploads/files/yjq6ktwoa80hgep.jpg | Sudah Diterbitkan | https://gerejakalasan.org/019-st-paulus-granting-latihan-koor/ | View Edit Delete | |
12 | 1706 | 3 | 17 | 32 | 2025-07-10 | Doa Lingkungan | Sembahyangan malam jumat | Sembahyangan rutin kali ini dipimpin oleh Bp. Markus Budi Raharja mengambil judul *Tentang Kemurahan Hati* Pernahkah kita mengalami kemurahan hati? Generositas, atau kemurahan hati, adalah salah satu tema yang ditawarkan dalam bacaan hari Kamis (10 Juli 2025). Yusuf, anak ke-11 Yakub, telah mengalami penderitaan. Dibenci, dibully oleh kakak-kakaknya, dan bahkan sampai dijual ke kafilah Mesir. Adalah kemurahan hatinya yang akhirnya menyelamatkan kakak-kakaknya. Sebagai kepala gudang persediaan gandum di sebuah negara adikuasa (Mesir), dia berkuasa untuk menentukan "pembagian" bahan makanan. Kakak-kakaknya, dan adiknya (Benyamin), datang dari Kanaan untuk membeli gandum. Tujuh tahun kekeringan telah membuat mereka kelaparan. Yusuf langsung mengenal mereka. Dengan sedikit drama, mereka akhirnya mengenali satu sama lain. Pesan yang disampaikan dalam kisah Perjanjian Lama ini adalah *kemurahan hati.* Kemurahan hati menyelamatkan manusia. Kemurahan datang dari pengampunan. Yusuf digambarkan sangat menderita sebelum mencapai jabatan yang sangat tinggi di Mesir. Namun, Yusuf telah mampu memahami cara YHWH menyelamatkan manusia. Dia dijadikan alat-Nya. Seturut dengan pesan Yesus kepada ke-12 murid-murid-Nya, "Kepada kalian telah diberikan banyak hal secara cuma-cuma. Maka, dengan cara yang sama bagikan hal-hal baik itu secara cuma-cuma pula kepada sesamamu." Perjumpaan antar warga gereja dalam doa bersama di lingkungan kita dimaksudkan untuk mencari makna atas perjalanan iman yang kita jalani bersama-sama. Di dalam perjumpaan itu, ada kesempatan untuk berbagi pengalaman. Saling mendengarkan. Saling memahami. Saling mendukung. Pertanyaan: apakah kita pernah mengalami kemurahan hati? menjadi topik yang menarik untuk diselami dan dimaknai pada tataran pribadi. Pertanyaan itu dijawab dari masing-masing kita. *** Perbincangan kemarin sore sangat bagus. Mulai dari sharing Bu Anna, Bu Titik, dan Bu Anton. Ketiganya membagikan sejumlah kebaikan dan kemurahan hati yang telah diterima dan dirasakan. Ketika kita mengangkat perbincangan dalam perspektif rasa syukur, kita akan menjadi lebih mensyukuri. Dari ketiga ibu tersebut, kemurahan hati datang dari pasangan hidup dan dari lingkungan. Barangkali, ditodong untuk membagikan pengalaman pribadi memunculkan rasa tidak nyaman. Namun, seperti dalam Gereja Perdana, komunitas Brayat Minulyo ternyata memiliki kemampuan untuk mendengarkan, berbagi, dan saling mendukung. Tidak ada jarak satu sama lain. Dalam perbincangan tadi malam, kita juga belajar semakin memahami perjalanan hidup yang telah dialami oleh Pak Yudha. Sebagai karyawan Sinar Mas di Kalimantan, dia menghadapi masa-masa berat. Khususnya ketika terjadi pembantaian (genosida) orang-orang Madura oleh Suku Dayak. Kurang lebih 200-300 orang dia selamatkan. Akal sehat tidak akan mampu menjelaskan betapa dia mampu menyelamatkan mereka. Orang-orang Suku Dayak yang telah dikuasai oleh roh-roh jahat melakukan kejahatan yang tidak terperikan. "Awalnya, melihat kepala, tangan, kaki, dan tubuh yang terpotong-potong, hanyut di sungai besar, hati ini terasa remuk redam. Namun, seiring dengan perjalanan waktu, saya semakin kuat. Ini bukan kejahatan manusia biasa. Kebiadaan ini bukan karya manusia. Tetapi ini karya iblis. Dan saya, yang bahkan menyelesaikan satu doa Salam Maria dan Bapa Kami saja tidak bisa, merasa didampingi, dikuatkan, dan diteguhkan. Orang-orang Dayak yang bisa melenting tinggi, seakan bisa terbang, untuk menemukan orang-orang Madura, satu per-satu jatuh. Tidak bisa mencapai truk yang kami tumpangi. Sweeping demi sweeping bisa kami lalui. Orang-orang Dayak akan tampil begitu perkasa setelah meminum dari cawan merah, yang isinya darah korban. Mereka telah dirasuki oleh ibilis. Namun, iring-iringan tiga truk kami bisa selamat. Ini adalah kuasa Bunda Maria yang menginjak kepala ular." Dari Pak Jos, kita juga mendengar bahwa penderitaan Ibu Jos telah membawa pengalaman iman yang tidak terbayangkan sebelumnya. Pak Jos mengisahkan serangkaian kemurahan hati dari orang-orang di sekitarnya. Kepedulian, doa, perhatian, dan bantuan datang mengalir tanpa henti. Kebaikan dan kemurahan hati datang dalam bentuk kemudahan dalam mengurus proses pengobatan. Berbagai hal yang baik yang dialami telah membuka tabir kesadaran baru. Kesemuanya bermuara pada kesaksian iman: iman yang hidup dan dihidupi. *** Kemurahan hati warga Brayat Minulyo, yang dirasakan dan diupayakan terus-menerus, menjadi bentuk ungkapan iman yang otentik. Di awal doa, saya menyampaikan bahwa kemurahan hati warga Brayat Minulyo sudah sebagian terbukti. Partisipasi kita di dalam pembangungan Gereja Marganingsih telah mencapai Rp. 54 juta. Ini angka fantastis, dan menempatkan kita kedua tertinggi di Paroki Kalasan. Kemurahan hati datang dari sebuah kepedulian, sikap batin untuk mendukung hal baik. Kemurahan hati berasal dari rasa percaya: bahwa dana yang kita sampaikan ke Paroki akan dikelola dengan baik dan bertanggung jawab. Namun kemurahan hati tidak hanya dalam tataran finansial. Kisah-kisah yang kita dengarkan tadi malam membuat kita menjadi lebih menyadari. Kita memiliki banyak pengalaman iman yang meneguhkan. Kemurahan hati itu ada di mana-mana. Semoga kita semakin dikuatkan satu sama lain. Hidup menggereja menjadi semakin bermakna ketika kita lebih banyak mendengarkan satu sama lain. Ketika kita tidak menganggap diri lebih benar, atau paling benar. Ketika kita tidak merasa lebih baik, atau paling baik di antara sesama kita. Markus Budi Raharja Berkah Dalem | 35 o | uploads/files/b6rla2701_x4cm3.jpg | uploads/files/jpmf08bwn7qk6da.jpg | uploads/files/w40qgjm85kxahdr.jpg | Sudah Diterbitkan | https://gerejakalasan.org/011-brayat-minulyo-kadirojo-ii-sembahyangan-malam-jumat-8/ | View Edit Delete | |
13 | 1705 | 2 | 11 | 20 | 2025-07-03 | lain-lain | Tugas Koor Misa Jumat Pertama di Wilayah St Theodosius | Misa Jumat Pertama adalah misa khusus yang dirayakan dalam Gereja Katolik pada setiap Jumat Pertama dalam bulan, yang didedikasikan untuk devosi kepada Hati Kudus Yesus. Misa Jumat Pertama bukan sekedar perayaan ekaristi tetapi juga merupakan kesempatan untuk memperdalam iman, memperkuat devosi kepada Hati Kudus Yesus dan menerima rahmat-rahmat khusus yang dijanjikan oleh Yesus. Bagi umat Katokik, misa Jumat Pertama adalah waktu yang penting untuk merenungkan kasih Kristus dan mempersembahkan diri mereka kepada-Nya. Misa Jumat Pertama dan Adorasi di wilayah St Theodosius diadakan setiap hari Kamis pertama dalam bulan. Dan di bulan Juli jatuh pada tanggal 03 Juli 2025. Misa diadakan di gereja St Theodosius Cupuwatu dan dimulai pukul 18.30 WIB. Pada Misa Jumat Pertama di bulan Juli tersebut, lingkungan St Matius mendapat tugas untuk koor setelah bulan sebelumnya tugas tata tertib. Umat lingkungan sudah berlatih sebanyak 4 kali untuk mempersipkan tugas tersebut. Latihan terakhir yang dilakukan pada Rabu malam, 02 Juli 2025 menggunakan iringan keyboard. Mereka berlatih dengan kesungguhan hati dan bersukacita untuk pelayanan ini. Meskipun berlatih sampai malam, umat masih tetap bersemangat demi untuk mempersembahkan yang terbaik bagi tugas koor di esok hari. Latihan koor dipimpin oleh Agnes Natalia yang juga sekaligus sebagai dirigen. Damiana Wijosari mendapatkan tugas untuk solis Alleluya dan Philipus Pangestu senagai solis pada lagu Tantum Ergo. Umat lingkungan St Matius percaya dan meyakini bahwa pelayanan yang dilakukan semata-mata hanyalah untuk kemuliaan Tuhan dan bukan untuk memegahkan diri sendiri. Misa dipersembahkan oleh Romo Yohanes Ngatmo, Pr dan berlangsung selama hampir 1 jam. Setelah misa dilanjutkan dengan Adorasi kepada Sakramen Mahakudus. Misa ditutup dengan lagu Hymne Yubileum yang kembali dinyanyikan oleh kelompok koor dari lingkungan St Matius dengan sukacita. Selesai misa dan selesai bertugas koor, kelompok koor berfoto bersama di depan altar. Ditulis oleh Damiana Wijosari Pusoko Foto oleh Philipus Pangestu Wibowo | 28 | uploads/files/vrhkmetcid5fug0.jpg | uploads/files/v49by_kgh05n362.jpg | uploads/files/93thqb8fw2n5kca.jpg | Sudah Diterbitkan | https://gerejakalasan.org/007-st-mateus-cupuwatu-ii-tugas-koor-misa-jumat-pertama-di-wilayah-st-theodosius/ | View Edit Delete | |
14 | 1704 | 14 | 80 | 34 | 2025-07-01 | lain-lain | Paroki Gereja Marganingsih Kalasan dan team kesehatan gereja Marganingsih Kalasan memberi bsntuan untuk pengobatan Ibu Marto Senen lingkungan St. Lukas Karang | Pada tanggal 1 Juli 2025 Team Kesehatan dari Paroki Gereja Marganingsih Kalasan memberi bantusn pada umst di lingkungan St. Lukas Karang wil Berbah pada Ibu Marto Senen yang sedang sakit dan perlu pengabatan lebih lanjut Dalam pemberian bantuan dari team kesehatan Gereja Marganingsih Kalasan diwskili oleh Ibu Rosa dan ibu Murni. Bsntuan kesehatan berupa uang tunai rp. 1.500.000 yang akan digunakan untuk pembelisn korsey ibu Marto Senen yang sedang pinggsngnya yang retak. Ibu Marto Senen sakit sudah sekitar 6 bulan yang lalu. Setelsh periksa dan kontrol tiap bulannya ditemukan ada tulang dipinggangnya yang patah dan perlu terapi rutin dan perlu biaya yang tidsk sedikit. Pemberisn bantuan dari team kesehatan Gereja Marganingdih Kalasan juga di saksikan oleh beberapa tokoh dan pengurus di lingkungan st. Lukas bapak prodiakon, Bu Kaling, Pak Kadus salah salah ansk dari ibu Marto Senen dan beberapa umat lsinnya | 9 or | uploads/files/ok82sm1ceydguh9.jpg | uploads/files/pfme9awo81z_g4d.jpg | uploads/files/2aoz8jx39er7qkc.jpg | Sudah Diterbitkan | https://gerejakalasan.org/303-st-lukas-karang-kunjungan-dan-bantuan-kesehatan-dari-paroki-kalasan-untuk-ibu-marto-senen-di-lingk | View Edit Delete | |
15 | 1703 | 6 | 41 | 25 | 2025-07-06 | Doa Lingkungan | Ziarek Lingkungan ke Goa Maria Kaliori dan Pantai Dewa Ruci | Dalam semangat iman dan persaudaraan, umat Lingkungan Santo Bartolomeus Brintikan mengadakan kegiatan Ziarah dan Rekreasi Rohani (ZIAREK) ke Goa Maria Kaliori, Purwokerto, dan Pantai Dewa Ruci (Pantai Jatimalang), Purworejo, pada hari Minggu, 6 Juli 2025. Kegiatan penuh makna ini diikuti oleh 43 umat dari total 49 umat yang terdaftar, menggunakan satu unit bus pariwisata sebagai sarana perjalanan bersama. Pukul 05.30 WIB, para peserta telah berkumpul di Royal Palm Resto, Jalan Opak Raya. Suasana pagi yang masih sejuk dibalut semangat yang menggelora, diawali dengan presensi dan pengarahan teknis yang disampaikan oleh Ketua Lingkungan, FX. Kristyanto Nugroho, serta doa mohon perlindungan dan kelancaran yang dipimpin oleh M.Th. Sri Wahyunani. Dengan penuh pengharapan dan sukacita, rombongan pun diberangkatkan pada pukul 06.10 WIB. Perjalanan menuju Goa Maria Kaliori ditempuh selama kurang lebih empat jam, dan rombongan tiba pada pukul 10.45 WIB. Sesampainya di lokasi, rombongan berhenti sejenak di area parkir untuk melakukan koordinasi dan pembagian tugas doa, sebelum bersama-sama melangkahkan kaki menuju lokasi prosesi Jalan Salib. Dalam keheningan alam dan udara yang sejuk menyegarkan jiwa, umat menghayati Ibadat Jalan Salib, yang dipimpin oleh M.Th. Sri Wahyunani, dengan petugas yang telah ditunjuk secara bergiliran pada tiap pemberhentian, yakni: Haning, Abel, Bertha, Danis, Krisna, Moses, Santi, Gita, Bernadeta Sudaryani, Gabriella Siska Widhiastini, Trisno Suroto, Antonius Suharyanto, dan Thomas Sunar Martanto. Doa-doa dinaikkan dengan penuh kekhusyukan, mengalir dalam irama langkah iman yang menapaki jejak sengsara Kristus. Usai Jalan Salib, umat melanjutkan dengan Doa Rosario bersama, mengambil Peristiwa Mulia, yang juga dipandu oleh M.Th. Sri Wahyunani secara bergantian. Setelahnya, setiap umat diberi kesempatan untuk menyampaikan doa pribadi dan ujud syukur di hadapan Goa Maria, dalam suasana hening yang sarat akan kasih dan pengharapan. Setelah sesi rohani selesai, rombongan menikmati santap siang bersama yang telah disiapkan oleh panitia, sebagai bentuk kebersamaan yang menghangatkan. Perjalanan dilanjutkan menuju Pantai Dewa Ruci (Jatimalang), tempat umat sejenak menikmati keindahan ciptaan Tuhan. Di sana, mereka berswafoto dan berbagi keceriaan, mengabadikan momen sebagai kenangan indah dalam bingkai kebersamaan. Menjelang malam, rombongan meninggalkan pantai sekitar pukul 18.30 WIB, dan sempat berhenti untuk berbelanja oleh-oleh di Sokaraja serta menikmati makan malam di kawasan Kulon Progo, sebelum akhirnya tiba kembali di Kalasan pada pukul 22.00 WIB. Melalui ziarek ini, umat tidak hanya mempererat tali persaudaraan, namun juga memperteguh iman, mengisi batin dengan kekuatan rohani, dan menyegarkan jiwa dalam kebersamaan yang penuh kasih. Semoga kegiatan ini menjadi berkat dan menumbuhkan semangat pelayanan di tengah kehidupan umat Lingkungan Santo Bartolomeus Brintikan. | 43 | uploads/files/1c6l3kvb8nsjfdo.jpeg | uploads/files/16k9n50_v8mqzyl.jpeg | uploads/files/_rha4upcw9lfx67.jpeg | Sudah Diterbitkan | https://gerejakalasan.org/041-st-bartolomeus-brintikan-ziarek-lingkungan-ke-goa-maria-kaliori-dan-pantai-dewa-ruci/ | View Edit Delete | |
16 | 1702 | 4 | 23 | 48 | 2025-07-05 | lain-lain | Outbond OMK | Selama dua hari satu malam, OMK Wilayah St. Yusuf Kalasan Barat akan mengikuti kegiatan outbond di DolaNdeso, Boro, Kulonprogo pada 5 – 6 Juli 2025. Sebanyak 23 OMK berkumpul di Gereja St. Yusuf Kalasan Barat pada pukul 12.00 - 13.00 WIB untuk melakukan persiapan keberangkatan. Peserta datang untuk melakukan presensi terlebih dahulu sebelum kemudian dibagi ke dalam empat kelompok mobil. Setelah semuanya dirasa siap, akhirnya pada sekitar pukul 13.15 WIB, kami berangkat bersama menuju destinasi. Perjalanan memakan waktu ±90 menit dengan kondisi lalu lintas yang cukup padat, hingga kami akhirnya tiba di DolaNdeso sekitar pukul 14.45 WIB. Setelah kami tiba di sana, kami dibagi ke dalam dua kamar (putra dan putri) dan menaruh barang bawaan kami. Kami kembali berkumpul di lapangan tengah untuk memulai kegiatan outbond kami. Teman-teman panitia membukanya dengan beberapa game sebagai pemanasan. Kemudian dilanjutkan dengan game bersama kelompok, yang terdiri dari kelompok 1, 2, dan 3. Ada empat game yang harus dimainkan oleh setiap kelompok melalui empat pos. Pada pos pertama, nama permainannya adalah menara kertas (meski sebenarnya permainan ini menggunakan enam gelas plastik sebagai susunan menaranya). Jadi pada pos satu ini, setiap kelompok harus menyusun menara dari gelas plastik, tapi dengan catatan adalah setiap kelompok perlu memindahkan dulu gelas plastik tadi dari sisi lain menggunakan karet yang diikatkan dengan sejumlah tali rafia. Yang menjadi tantangan adalah tetap menjaga agar tali rafia tadi tidak renggang selama perjalanan memindahkan gelas plastik serta proses penyusunan menaranya. Apalagi space sebagai tempat untuk menyusun menara adalah sebuah kursi kayu dengan panjang sedang, dan ini harus dilakukan bersama kelompok lain (kami perlu berhati-hati dan menjaga jarak dengan kelompok lain). Masuk ke pos dua, ketiga kelompok akan bermain game folding map. Di sini, setiap kelompok perlu bekerja sama untuk membalik sebuah baner kecil dari sisi gambar ke sisi putih dan kembali lagi ke sisi gambar. Tingkat kesulitan bertambah karena untuk membalik sisi baner tadi harus dilakukan dengan kaki setiap anggota kelompok (setiap anggota harus berada di atas baner) dan kaki tidak boleh menyentuh tanah sedikit pun. Mengingat setiap kelompok anggotanya ada lima, maka permainan ini sangat menantang dan perlu strategi yang baik untuk mengakalinya. Game di pos tiga adalah estafet air. Memang permainan ini terdengar biasa dan umum, tapi yang perlu diwaspadai adalah variasi dari estafet air. Versi estafet air yang kami mainkan mengharuskan setiap anggota kelompok berlari secara bergantian untuk mengisi sebuah botol. Yang menjadi kesulitannya adalah adanya peraturan untuk mengisikan air ke dalam botol dengan tetap mempertahankan gelas ada di atas kepala sambil membelakangi botol tersebut. Perlu ketepatan dalam mengarahkan aliran air agar dapat masuk tepat pada mulut botol yang kecil. Sementara, seorang anggota sedang berusaha mengisikan air yang dibawanya ke botol, teman anggotanya dapat membantu mengarahkan tanpa boleh menyentuh anggota yang sedang mengisi botol tersebut. Game terakhir yang menjadi penutup adalah game kaki gurita di pos empat. Permainan ini mengharuskan setiap anggota kelompok untuk saling mengikatkan kaki mereka satu sama lain dan dalam kondisi itu mereka perlu berjalan bersama dari ujung ke ujung lapangan untuk mengambil suatu benda. Strategi masing-masing kelompok diperlukan agar entah bagaimana caranya mereka dapat berjalan bersama tanpa kesulitan meski kaki saling terikat. Setelahnya, sesi outbond berakhir. Kami akan kembali ke kamar untuk membersihkan diri dan bersiap untuk makan malam. Selepas makan malam, kami lanjutkan dengan kegiatan ice breaking dan sharing. Sesi sharing dilakukan dalam masing-masing kelompok dengan saling berbagi pengalaman terkait kegiatan menggerejawi atau OMK. Kegiatan ini bertujuan untuk lebih mengenal satu sama lain dan menambah inside baru dari teman sesama OMK. Kegiatan malam itu diakhiri dengan menulis refleksi dan niat pribadi serta doa malam bersama. *** Hari kedua, kami harus bangun pagi untuk mengikuti misa. Kami bangun sekitar pukul 05.30 WIB untuk mempersiapkan diri dan berangkat ke Gereja St. Theresia Lisieux (Gereja Boro) yang terletak tak jauh dari DolanNdeso. Karena hanya dekat, kami berjalan kaki untuk menuju ke gereja tersebut. Kami mengikuti misa dengan membaur bersama umat dari daerah setempat, dan terasa suatu atmosfer baru dengan memasuki gedung gerejanya. Romo yang memimpin ekaristi pada pagi hari itu, dalam homilinya, mengatakan bahwa kita semua saling diutus untuk mewartakan kasih Tuhan. Selain itu, beliau juga mengingatkan pada umat untuk lebih peka terhadap lingkungan sekitar, baik tua maupun muda harus saling bekerja sama mewujudkan suatu lingkup yang senantiasa menghadirkan Tuhan sebagai pemberi pedoman arah hidup. Ada hal yang cukup tidak terduga bagi kami yang baru pertama kali mengikuti perayaan ekaristi di gereja ini, yaitu sebelum berkat penutup, ada sebuah penampilan mini drama dari anak-anak PIA salah satu lingkungan setempat yang memarodikan bacaan Injil hari itu (dari Lukas 10: 1 – 2.17 – 20 tentang Yesus yang mengutus murid-muridnya berdua-dua untuk memasuki kota-kota). Selepas mengikuti misa pagi, kami berjalan kembali menuju DolaNdeso untuk sarapan dan jalan-jalan. Kami mengambil rute yang tak jauh dari DolaNdeso dan hanya berkeliling melihat-lihat daerah sekitar yang berkontur seperti bukit. Setelah itu, beberapa dari kami ada yang bermain di sungai yang berada di depan Dolan Ndeso hingga tak terasa waktu pun ikut berlalu. Menjelang siang, puas berjalan-jalan dan bermain air di sungai, kami lanjutkan dengan makan siang bersama. Setelahnya, kami memasuki sesi terakhir dari rangkaian kegiatan outbond kami di sana, yaitu peneguhan. Pada sesi ini akan dipandu oleh Ibu Hastuti, yang sejak hari pertama telah menemani kami, sebagai pendamping OMK Wilayah St. Yusuf Kalasan Barat. Ibu Hastuti memberikan beberapa catatan terkait refleksi kami semalam tentang komitmen dan halangan dalam mengikuti kegiatan OMK – dan sungguh disadari bahwa relasi akan semakin memperkaya diri kita. “Hidup ini adalah tentang adventure dan discovery, kisah petualangan hidup untuk menemukan diri kita yang sejati”, begitu yang ditekankan Ibu Hastuti. Hal ini juga selaras dengan homili Rama pada misa pagi tadi bahwa masing-masing dari kita diutus oleh Tuhan dengan maksud dan tujuan tertentu, yang bahkan tidak kita duga atau sadari. Maka melalui kegiatan kali ini, kita diajak untuk mengukir jejak bersama sebagai bagian dari petualangan (adventure) dan penemuan diri (discovery) dalam hidup kita masing-masing. Di penghujung acara dilakukan peneguhan dengan mengucapkan komitmen masing-masing di hadapan teman-teman sambil membawa sebuah lilin bernyala. Melalui ini, kami diharapkan dapat saling mendoakan satu sama lain. Selesai sesi peneguhan masih ada satu lagi kegiatan yang ditunggu-tunggu, yaitu awarding atau penghargaan, baik sebagai kelompok dalam outbond, yel-yel kelompok, atau anggota OMK teraktif selama kegiatan dua hari tersebut. Dalam rangkaian permainan outbond, kelompok 2 mendapat juara pertama, sedang kelompok 1 sebagai juara dua, dan kelompok 3 sebagai juara tiga. Untuk kategori yel-yel terbaik, gelar diraih oleh kelompok 3, dan penghargaan kepada anggota teraktif selama kegiatan diraih oleh Luis. Hadiah diterima dalam rupa berbagai makanan ringan yang dirangkai seperti mahkota, selempang, dan gelang – sungguh menarik. Demikianlah serangkaian kegiatan kami selama dua hari di DolaNdeso, Boro, Kulonprogo berakhir. Kami kemudian berkemas untuk melakukan perjalanan pulang menuju ke Gereja St. Yusuf Kalasan Barat dan tiba di sana sekitar pukul 15.15 WIB. Semoga melalui kegiatan outbond kali ini dapat semakin mempererat hubungan positif di antara teman-teman OMK dan melalui sesi refleksi maupun peneguhan dapat semakin memperjelas langkah hidup kita sebagai sesama murid Yesus yang siap diutus. Penulis: F.X. Satrio Prihantoro | 23 | uploads/files/o25wx8nuabtdj9e.jpg | uploads/files/o8easivyfph2wg9.jpg | uploads/files/7r5gmiq9lzjynfb.jpg | Sudah Diterbitkan | https://gerejakalasan.org/016-st-yakobus-juwangen-outbond-omk/ | View Edit Delete | |
17 | 1701 | 2 | 11 | 20 | 2025-07-02 | Doa Lingkungan | Ibadah Rutin Lingkungan | Rabu malam merupakan jadwal rutin lingkungan St Matius Cupuwatu untuk beribadah, berdoa bersama, bersekutu untuk memuji dan memuliakan Tuhan. Sebagai umat Katolik, kita perlu wadah/komunitas untuk berkumpul bersama dan mensharingkan iman. Dengan persekutuan dalam ibadah/doa bersama akan semakin mempertebal iman dan memupuk iman umat sehingga bisa saling menguatkan satu sama lain. Begitu juga di Rabu awal bulan Juli tepatnya tanggal 02 Juli 2025. Umat lingkungan St Matius mengadakan doa/ibadah rutin lingkungan. Malam itu doa dipimpin oleh Yulius Widyanto. Ibadah lingkungan yang dimulai pukul 19.00 WIB tersebut diawali dengan lagu pembuka dari Puji Syukur "Dengan Gembira" yang dipandu oleh Eka Blandina. Setelah pernyataan sesal/tobat kemudian dilanjutkan dengan doa pembuka untuk mengawali ibadat yang diambil dari Puji Syukur dan didoakan secara bersama-sama oleh seluruh umat yang hadir. Setelah itu dibacakan Injil dari Matius 8:28-34 tentang dua orang yang kerasukan disembuhkan. Kemudian setelah merenungkan tentang bacaan Injil di hari itu, Yulius Widyanto yang juga merupakan bapak dari 2 orang anak tersebut, mengajak umat yang hadir untuk sharing iman. Ada 2 orang umat yang mensharingkan imannya yaitu Fransiska Supriyani Wulandari yang bercerita sewaktu mengikuti misa di Jakarta beberapa waktu yang lalu saat Paus Fransiskus berkunjung ke Indonesia. Dan Laurentia Suparmi mensharingkan iman saat kedatangan Paus Yohanes Paulus II ke Yogyakarta di tahun 1988 dan mengadakan misa di lapangan udara Adisucipto. Meskipun peristiwa tersebut sudah terjadi sekitar 37 tahun yang lalu, Laurentia Suparmi masih mengingat kejadian tersebut dengan baik sehingga bisa bercerita dengan lancar. Setelah sharing, ibadah dilanjutkan dengan bersama-sama mengucapkan Syahadat Iman, doa umat dan doa mohon pertolongan Bunda Maria untuk proses pembangunan gereja. Doa-doa tersebut kemudian disatukan dengan doa yang diajarkan oleh Tuhan Yesus sendiri yaitu doa Bapa Kami. Doa penutup ibadah yang diambil dari Puji Syukur didaraskan oleh semua umat yang hadir. Lagu penutup dari Puji Syukur dinyanyikan oleh 50 umat yang ikut dalam ibadah dengan gembira dan bersukacita. Ibadah selesai dan dilanjutkan dengan info-info lingkungan dari FX. Endy Subroto selaku ketua lingkungan. Setelahnya ada pemberian kenang-kenangan untuk anak-anak yang pada Minggu, 22 Juni 2025 yang lalu menerimakan komuni pertama. Ada 3 anak dari lingkungan St Matius yang menerima komuni pertama yaitu Christopher Rainadiv Abimanyu, Cecilia Melani Olivia Wibowo dan Daniela Thrones Averina. Umat lingkungan yang lain turut bergembira dan bersukacita atas hal tersebut. Rasa gembira dan berkat sukacita juga turut dibawa umat saat pulang ke rumah masing-masing. Ditulis oleh Damiana Wijosari Pusoko Foto oleh Philipus Pangestu Wibowo | 50 | uploads/files/igeuw2ak740dchm.jpg | uploads/files/tuki5xvcyzosq4d.jpg | uploads/files/z5m76fo2ip9kenr.jpg | Sudah Diterbitkan | https://gerejakalasan.org/007-st-mateus-cupuwatu-ii-ibadah-rutin-lingkungan/ | View Edit Delete | |
18 | 1700 | 6 | 41 | 25 | 2025-07-04 | Kunjungan Kasih (Anjangsana) | Anjangkasih Penuh Cinta bagi Dua Saudara yang Sedang Diuji Kesehatan dan Kehidupannya | Pada senja hari Jumat, 4 Juli 2025, ketika mentari mulai merunduk ke ufuk barat dan udara menyimpan keheningan yang syahdu, umat Lingkungan Santo Bartolomeus Brintikan melangkahkan kaki dalam semangat kasih dan kepedulian, mengadakan kegiatan anjangkasih kepada dua saudara seiman yang tengah diuji oleh sakit dan musibah. Sebanyak sepuluh umat dengan hati tulus berkumpul di kediaman Ibu Imaculata Tumiyati, yang terletak di Dusun Brintikan RT.03, Tirtomartani, Kalasan, Sleman, sebagai titik awal perjalanan kasih ini. Kunjungan pertama diarahkan kepada Abiel Bintang Atmaja, seorang remaja berusia 16 tahun yang baru saja menjalani operasi amandel di RS Siloam Yogyakarta. Meskipun tubuhnya masih dalam masa pemulihan, semangat muda dan senyuman hangat Abiel menjadi cahaya kecil yang menginspirasi. Perjalanan kasih pun dilanjutkan menuju kediaman Maria Sri Hartati, seorang ibu berusia 58 tahun, yang saat ini sedang beristirahat dari hiruk pikuk dunia setelah mengalami kecelakaan lalu lintas di kawasan Berbah dan sempat mendapatkan perawatan intensif di RS Panti Rini Kalasan. Di tengah pemulihan fisik yang dijalaninya, ia tetap menyambut dengan kelembutan dan rasa syukur atas kehadiran saudara-saudari seiman yang datang membawa harapan dan doa. Kedua umat yang dikunjungi kebetulan tinggal di lingkungan yang sama, Dusun Brintikan RT.03, tempat di mana doa-doa dan perhatian umat mengalir seperti sungai kasih yang menyejukkan hati. Anjangkasih ini bukan sekadar kunjungan biasa, melainkan sebuah wujud nyata dari iman yang hidup—kasih yang diwujudkan dalam perhatian, empati, dan dukungan moral yang mendalam. Menjenguk mereka yang sakit adalah bahasa cinta yang tak perlu banyak kata, namun menyentuh hati terdalam, menghadirkan semangat baru bagi jiwa yang lelah, dan mengusir kesepian dari kamar-kamar yang sunyi. Dalam suasana hening penuh harap, doa dipanjatkan bersama, dipimpin oleh sesepuh lingkungan, M.Th. Sri Wahyunani, yang dengan suara lembut namun penuh keyakinan memohonkan pemulihan dan kekuatan bagi Abiel dan Ibu Hartati. Dalam tiap kata doanya, terpatri harapan bahwa keduanya akan segera pulih dan kembali menjalani hari-hari dengan semangat serta sukacita seperti sediakala. Kegiatan anjangkasih ini berakhir menjelang senja sepenuhnya menyelimuti langit, tepat pukul 18.00 WIB. Umat pun pulang ke rumah masing-masing, membawa sukacita yang tak bisa diukur dengan kata, serta berkat Tuhan yang terasa nyata dalam kebersamaan, doa, dan cinta yang dibagikan sore itu. | 10 | uploads/files/4f6381egmxuvtns.jpeg | uploads/files/rtj8mz1yewv2bh0.jpeg | uploads/files/zu5f3yt9q46vw7d.jpeg | Sudah Diterbitkan | https://gerejakalasan.org/041-st-bartolomeus-brintikan-anjangkasih-penuh-cinta-bagi-dua-saudara-yang-sedang-diuji-kesehatan-dan- | View Edit Delete | |
19 | 1699 | 6 | 41 | 25 | 2025-07-01 | Doa Lingkungan | Ibadat Memule 40 Hari Carolus Borromeus Supramono | Sebagai ungkapan iman dan kasih dari keluarga serta umat lingkungan, Ibadat 40 Hari berpulangnya Carolus Borromeus Supramono ke hadirat Bapa di Surga telah dilaksanakan dengan khidmat pada hari Senin, 30 Juni 2025 pukul 19.00 WIB. Ibadat ini diselenggarakan di kediaman kakaknya, Christiana Sumarsini, yang beralamat di Dusun Sanan Sidomulyo Brintikan RT 06, Tirtomartani, Kalasan, Sleman, dan dihadiri oleh 33 umat dari Lingkungan Santo Bartolomeus Brintikan. Ibadat dipimpin oleh Prodiakon FX. Risang Baskara, dengan dukungan penuh dari umat yang turut serta dalam doa dan pujian. Lagu-lagu dalam ibadat dipandu oleh M.Th. Sri Wahyunani, dengan lagu pembuka “Ya Tuhan, Pandang HambaMu” (Puji Syukur No. 329) yang menggambarkan sikap pasrah seorang hamba di hadapan Sang Pencipta, serta lagu penutup “Nderek Dewi Maria” sebagai ungkapan iman akan perlindungan dan penyertaan Bunda Maria dalam peziarahan hidup umat beriman. Dalam ibadat tersebut, bacaan Kitab Suci diambil dari Yehezkiel 37:12-13, yang dibacakan oleh Clara Heni, berisi janji Tuhan kepada umat-Nya: bahwa Ia akan membuka kubur-kubur mereka dan membawa mereka kembali ke tanah kehidupan. Ayat ini menggambarkan kebangkitan dan pemulihan umat Israel secara rohani, serta menegaskan bahwa Tuhan tidak membiarkan umat-Nya terbenam dalam kehancuran dan keputusasaan, melainkan berkuasa untuk membangkitkan mereka dari jurang keterpurukan. Mazmur tanggapan, yang diambil dari Mazmur 130, diwarnai dengan seruan yang penuh pengharapan dan penyesalan: “Dari jurang maut aku berseru kepada-Mu, ya Tuhan.” Kalimat ini mencerminkan suara jiwa yang berserah dan memohon belas kasih dari Allah yang Maharahim. Selanjutnya, bacaan Injil dari Yohanes 11:27-37, yang dibacakan oleh Prodiakon FX. Risang Baskara, mengisahkan peristiwa Yesus membangkitkan Lazarus, yang telah empat hari wafat. Melalui peristiwa ini, Yesus menunjukkan bahwa kematian bukanlah akhir, dan bahwa Dia adalah Kebangkitan dan Hidup. Kuasa-Nya mengatasi maut menjadi dasar pengharapan kekal bagi setiap orang yang percaya. Setelah Liturgi Sabda, ibadat dilanjutkan dengan Doa Umat, yang kembali dipimpin oleh Clara Heni, dilanjutkan dengan Doa Rosario, mengambil Peristiwa Gembira, sebagai bentuk permenungan akan kasih Allah yang hadir dalam hidup keluarga kudus dan menjadi kekuatan bagi umat yang ditinggalkan. Doa Rosario dipadukan dengan Doa Bapa Kami sebagai ungkapan persatuan seluruh umat dalam permohonan kepada Allah. Sembari menunggu pengumuman dan agenda lingkungan yang disampaikan Ketua Lingkungan, FX. Kristyanto Nugroho, umat yang hadir menikmati minuman teh hangat dan makanan ringan yang disediakan tuan rumah. Menjelang akhir acara, Christiana Sumarsini mewakili keluarga menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus kepada Prodiakon serta seluruh umat yang hadir, atas perhatian, dukungan doa, dan kebersamaan dalam mengenang almarhum. Ia memohonkan doa agar Tuhan berkenan memurnikan dan mengampuni segala dosa Carolus Borromeus Supramono, serta membimbing jiwanya memasuki istirahat kekal dalam damai dan sukacita Surga. | 33 | uploads/files/i023wu9nz8h_bmd.jpeg | uploads/files/sn7v2xrb01th5km.jpeg | uploads/files/y51vi276cqs4jkl.jpeg | Sudah Diterbitkan | https://gerejakalasan.org/041-st-bartolomeus-brintikan-ibadat-memule-40-hari-carolus-borromeus-supramono/ | View Edit Delete | |
20 | 1698 | 4 | 23 | 48 | 2025-06-27 | lain-lain | Ziarah Umat Lingkungan St. Yakobus di Tahun Yubelium 2025 | Jumat, 27 Juni 2025 – Kurang lebih 69 orang umat Lingkungan St. Yakobus Kalasan Barat ikut berpartisipasi dalam kegiatan Ziarah Lingkungan di Tahun Yubelium 2025 ini. Sekilas mengenai Tahun Yubelium – tahun yang dimaknai istimewa sebagai perayaan iman dalam tradisi Gereja Katolik dan hanya diadakan setiap 25 tahun sekali. Tahun ini bertujuan untuk mendorong umat Katolik di seluruh dunia meningkatkan spiritualitas melalui ziarah, doa, pertobatan, dan tindakan kasih. Menanggapi perayaan iman ini, umat Lingkungan St. Yakobus melaksanakan ziarah bersama di Gua Maria Mojosongo dan Ekaristi di Gereja Paroki St. Perawan Maria Regina Mojongsongo, sekaligus bertamasya kala liburan di area Pasar Gede, Surakarta. Keberangkatan dimulai pukul 06.30 WIB menuju ke tujuan pertama, yakni Gua Maria Mojosongo, Surakarta. Perjalanan yang dilakukan dengan satu bus dan 4 mobil pribadi ini memakan waktu sekitar 2 jam. Lalu lintas yang ternyata tidak terlalu ramai dapat membuat perjalanan kami lebih cepat dari waktu yang diperkirakan. Kami akhirnya tiba di Gua Maria Mojosongo sekitar pukul 08.00 WIB dengan aman dan selamat. Selama di Gua Maria Mojosongo, kami mengadakan doa rosario bersama di tempat doa. Doa dipimpin oleh Bapak Tomi dan rosario dipimpin oleh Ibu Regina. Kami duduk membentuk lingkaran besar untuk kemudian berdoa bersama. Selesai berdoa rosario, kami melanjutkannya dengan kegiatan doa pribadi, seperti berdoa di depan Gua Maria ataupun di Ruang Adorasi. Selanjutnya, kami beristirahat sejenak dan menikmati sinar matahari sejuk di Gua Maria Mojosongo hingga pukul 10.00 WIB. Perjalanan dilanjutkan menuju Gereja Paroki St. Perawan Maria Regina Mojosongo, Surakarta. Tak lama setelahnya, kami akhirnya tiba di gereja tersebut. Sebelum dan sesudah memasuki gereja, kami melakukan “Doa di Tempat Ziarah Pintu Suci Gereja Santa Maria Regina Purbawardayan” (ini sesuai dengan buku panduan bagi Para Peziarah Pengharapan KAS dalam rangka memperingati Tahun Yubelium 2025. Doa kami lakukan sebelum dan sesudah memasuki Porta Sancta atau Pintu Kekudusan – pintu masuk gereja ini). Setelah doa selesai, kami memasuki gereja dan duduk di sekitar baris depan altar untuk mempersiapkan diri mengikuti ekaristi. Ekaristi siang ini akan dipimpin oleh Romo Patrisius Mutiara Andalas, S.J., S.S., S.T.D. (Romo Andalas) bersama dengan petugas liturgi, Pak Tomi (prodiakon), saudara/i Andika dan Abel (misdinar), saudari Agnes (lektor), serta saudari Sekar (pemazmur). Dalam ekaristi ini, Romo Andalas mengajak seluruh umat untuk memanfaatkan Tahun Yubelium 2025 sebagai sarana untuk menyebarkan kasih melalui kehidupan kita sehari-hari. Tuhan terkadang tidak memberi sebanyak apa yang kita inginkan, tapi melalui pemberian itu kita tahu bahwa Tuhan senantiasa ada bersama kita. Tuhan juga terkadang mengajak kita untuk take vacation/liburan dengan mengambil ‘jalan yang lebih jauh dari jalan yang kita rencanakan’. Tuhan sendirilah yang akan menjadi tour guide/pemandu kita untuk menjelajahi setiap sudut jalan kehidupan yang bahkan kita sendiri tidak sadari. Dengan kata lain, Tuhan mengajak kita untuk melakukan adventure/petualangan iman yang nyata dalam kehidupan sehari-hari. “Porta Sancta akan selalu terbuka bagi Anda semua”. Tak lengkap bila rasanya pergi ziarah di daerah lain tanpa menikmati spot-spot ikoniknya. Selepas makan siang di area belakang gereja, kami menutup serangkaian kegiatan ziarah kami menuju salah satu ikon Kota Surakarta, yakni Pasar Gede. Pasar Gede menjadi salah satu rekomendasi spot yang menarik untuk dikunjungi – untuk berburu berbagai barang, makanan, pakaian yang khas dari pasar ini. “Jangan lihat Solo dengan mata orang Jogja. Tapi lihatlah Solo dengan mata orang Solo”, begitulah kira-kira pesan Romo Andalas di sela homilinya soal kota ini. Memang menarik sekali untuk menjelajahi berbagai hidden spot di Pasar Gede yang betul-betul luas dan besar ini. Setelah turun dari bus, kami langsung berpencar untuk mencoba menjelajahi pasar ini – sepertinya lebih banyak yang berkunjung ke Pasar Klewer, tetangga Pasar Gede. Tak terasa waktu terus berlalu, kini waktu menunjukkan pukul 15.00 WIB. Kami harus segera berkumpul kembali untuk mengakhiri perjalanan kami hari ini. Kami akhirnya berpisah dengan Kota Surakarta/Solo untuk melakukan perjalanan pulang. Sungguh suatu momen yang menyenangkan dan menggembirakan dapat berkumpul bersama sebagai satu umat Lingkungan St. Yakobus dalam rangkaian kegiatan ziarah tahun ini. Semoga melalui kegiatan seperti ini tidak hanya menyegarkan jasmani kita, tapi juga dapat memupuk iman kita agar terus bertumbuh terutama di Tahun Yubelium ini. Berkah dalem. Penulis: F.X.Satrio Prihantoro | 69 | uploads/files/s7kt3mqrvdb2gy6.jpeg | uploads/files/kauvhtgjw41bfys.jpeg | uploads/files/kzs69lvg251ceud.jpeg | Sudah Diterbitkan | https://gerejakalasan.org/016-st-yakobus-juwangen-ziarah-umat-lingkungan-st-yakobus-di-tahun-yubelium-2025/ | View Edit Delete |
Loading...
Saving...
Loading...